KARAWANG- Tempat parkir truk pengangkut sampah di Jalan Bogor, Karangpawitan Karawang Jawa Barat dikeluhkan warga. Pasalnya truk-truk yang bermuatan sampah tersebut senantiasa terparkir dan mengeluarkan aroma tidak sedap.
Pantauan berita pembaruan.com di lapangan, dibelakang areal parkir tersebut ada Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS).
Namun setelah beberapa pekan ini tidak begitu difungsikan keberadaan TPSS itu, malah didepan lokasi tersebut setiap harinya selalu dipenuhi truk-truk yang bermuatan sampah parkir.
Dikatakan warga Jalan Bogor Asep (55) sebenarnya apapun alasanya lokasi tempat pembuangan sampah atau parkir truk-truk sampah itu tidak bisa dikatakan tepat, karena berada tidak jauh dari permukiman warga, kampus BSI, SMKN 2, SMAN 3 dan Kantor Kelurahan Karangpawitan, Karawang Barat bahkan jalur warga dari Kepuh menuju sarana olah raga Lapang Karangpawitan.
" Ini bisa menjadi sumber penyakit," ujar Asep singkat, Kamis (16/4/20)
Sementara menurut warga Karangpawitan Edi (50), mengatakan, keberadaan tempat sampah tersebut sudah sangat lama dan sangat mengganggu kesehatan warga disekitar sini, karena bila musim penghujan mengeluarkan bau busuk.
"Meski saat ini tempat penampungan sampah yang berada dibelakang tempat parkir truk itu sudah kurang aktif menampung lagi sampah, namun truk-truk yang bermuatan sampah tidak sedikit terparkir di Jalan Bogor. Ini yang menjadi udara disekitar tercium bau tidak sedap," ujar Edi.
Dijelaskan Edi, kenapa truk-truk yang masih bermuatan sampah tersebut selalu terparkir di tempat itu. ? Dan pemerintah tidak secepatnya memindahkan ke daerah yang jauh dari lingkungan penduduk. Sampah kan bisa menjadikan sumber penyakit.
Selanjutnya menurut aktivis lingkungan Kabupaten Karawang Willy Firdaus, mengatakan, sudah tidak relevan ada Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) di daerah kota.
Pemkab harus mulai membuat konsep penampungan sampah yg lebih baik dibanding TPSS yang ada saat ini.
"Kenapa pemkab tidak membuat konsep dengan bank sampah,misalnya," ujar Willy dengan nada bertanya.
Selanjutnya tambah Willy, bahwa bank sampah bisa diterapkan bukan hanya di pemukiman namun juga di perniagaan seperti pasar dan perkantoran.
Atau masih menurut Willy,menggunakan konsep jemput sampah langsung ke sumbernya. Konsep satu ini memang harus memiliki kendaraan operasional yang lebih banyak. Dan saat ini Pemkab masih kekurangan kendaraan truk pengangkut.
"Kalau kendala seperti itu bisa disiasati dengan menggandeng investor transporter sampah," terang aktivis lulusan S2 jurusan Menejemen Bencana UPN Veteran Jogyakarta. (*)
Pantauan berita pembaruan.com di lapangan, dibelakang areal parkir tersebut ada Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS).
Namun setelah beberapa pekan ini tidak begitu difungsikan keberadaan TPSS itu, malah didepan lokasi tersebut setiap harinya selalu dipenuhi truk-truk yang bermuatan sampah parkir.
Dikatakan warga Jalan Bogor Asep (55) sebenarnya apapun alasanya lokasi tempat pembuangan sampah atau parkir truk-truk sampah itu tidak bisa dikatakan tepat, karena berada tidak jauh dari permukiman warga, kampus BSI, SMKN 2, SMAN 3 dan Kantor Kelurahan Karangpawitan, Karawang Barat bahkan jalur warga dari Kepuh menuju sarana olah raga Lapang Karangpawitan.
" Ini bisa menjadi sumber penyakit," ujar Asep singkat, Kamis (16/4/20)
Sementara menurut warga Karangpawitan Edi (50), mengatakan, keberadaan tempat sampah tersebut sudah sangat lama dan sangat mengganggu kesehatan warga disekitar sini, karena bila musim penghujan mengeluarkan bau busuk.
"Meski saat ini tempat penampungan sampah yang berada dibelakang tempat parkir truk itu sudah kurang aktif menampung lagi sampah, namun truk-truk yang bermuatan sampah tidak sedikit terparkir di Jalan Bogor. Ini yang menjadi udara disekitar tercium bau tidak sedap," ujar Edi.
Dijelaskan Edi, kenapa truk-truk yang masih bermuatan sampah tersebut selalu terparkir di tempat itu. ? Dan pemerintah tidak secepatnya memindahkan ke daerah yang jauh dari lingkungan penduduk. Sampah kan bisa menjadikan sumber penyakit.
Selanjutnya menurut aktivis lingkungan Kabupaten Karawang Willy Firdaus, mengatakan, sudah tidak relevan ada Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) di daerah kota.
Pemkab harus mulai membuat konsep penampungan sampah yg lebih baik dibanding TPSS yang ada saat ini.
"Kenapa pemkab tidak membuat konsep dengan bank sampah,misalnya," ujar Willy dengan nada bertanya.
Selanjutnya tambah Willy, bahwa bank sampah bisa diterapkan bukan hanya di pemukiman namun juga di perniagaan seperti pasar dan perkantoran.
Atau masih menurut Willy,menggunakan konsep jemput sampah langsung ke sumbernya. Konsep satu ini memang harus memiliki kendaraan operasional yang lebih banyak. Dan saat ini Pemkab masih kekurangan kendaraan truk pengangkut.
"Kalau kendala seperti itu bisa disiasati dengan menggandeng investor transporter sampah," terang aktivis lulusan S2 jurusan Menejemen Bencana UPN Veteran Jogyakarta. (*)