KARAWANG- Memasuki hari ke sembilan Ramadhan Pasar Wadas, yang berlokasi di Lemahabang, Karawang Jawa Barat, sudah mulai terlihat sepi pembeli.
Pantauan beritapembaruan.com Jumat (2/5/20) pukul 13.00 WIB, pasar milik Pemerintah Daerah ini merupakan pasar tradisional yang bila Ramadhan senantiasa ramai dikunjungi orang untuk berbelanja kebutuhan pokok dan kebutuhan bulan Ramadhan.
Menurut pedagang hasil bumi di Pasar Wadas Abut Karma mengatakan, ketika hari pertama Ramadhan memang pembeli sangat ramai. Mereka rata-rata berbelanja kebutuhan pokok, dan kebutuhan untuk berbuka puasa seperti, kelapa, pisang dan ubi.
"Alhamdulillah yang beli pisang, kelapa dan ubi sangat banyak. Rata-rata para pembeli itu pedagang ta'jil atau makanan untuk berbuka," ucap Abut sapaan akrab Karma, Sabtu (2/5/20).
Sementara tambah Abut, di hari ke sembilan ini pembeli sudah mulai menurun. Ini sangat terlihat. Ketika awal Ramadhan,1 ton pisang bisa habis dalam satu atau dua hari. Namun saat ini, 1 ton bisa 3 harian baru habis. Sama dengan kelapa. 1000 butir itu bisa habis dalam waktu tiga hari.
"Mungkin juga pengaruh corona, hingga pembeli pada malas keluar rumah,"ujarnya.
Selanjutnya masih kata Abut, kiriman barang seperti pisang sangatlah banyak, karena pedagang pisang yang berasal dari Lampung itu langsung kirim ke pasar Wadas. Pasalnya, Pasar Induk Jakarta dan Bekasi kan daerahnya sudah PSBB, jadi sepertinya pedagang dari luar Jawa itu malas ngedrop barang di sana. Begitu pula Kelapa yang dikirim dari Palembang.
"Akhirnya karena kiriman banyak ke Pasar ini, otomatis hargapun jadi turun. Itu hukum pasar," terangnya.
Untuk itu kata Abut, Ia hanya bisa berharap agar secepatnya wabah corona ini segera berlalu, agar semua perekonomian dan semua aktivitas kita bisa lancar seperti biasa.
"Kalau ga ada corona usaha bisa lancar apalagi saat ini bulan puasa. Ketika puasa tahun lalu pasar ini sangat ramai dan puasapun bisa lebih khusyu," tandas Abut.(**)
Pantauan beritapembaruan.com Jumat (2/5/20) pukul 13.00 WIB, pasar milik Pemerintah Daerah ini merupakan pasar tradisional yang bila Ramadhan senantiasa ramai dikunjungi orang untuk berbelanja kebutuhan pokok dan kebutuhan bulan Ramadhan.
Menurut pedagang hasil bumi di Pasar Wadas Abut Karma mengatakan, ketika hari pertama Ramadhan memang pembeli sangat ramai. Mereka rata-rata berbelanja kebutuhan pokok, dan kebutuhan untuk berbuka puasa seperti, kelapa, pisang dan ubi.
"Alhamdulillah yang beli pisang, kelapa dan ubi sangat banyak. Rata-rata para pembeli itu pedagang ta'jil atau makanan untuk berbuka," ucap Abut sapaan akrab Karma, Sabtu (2/5/20).
Sementara tambah Abut, di hari ke sembilan ini pembeli sudah mulai menurun. Ini sangat terlihat. Ketika awal Ramadhan,1 ton pisang bisa habis dalam satu atau dua hari. Namun saat ini, 1 ton bisa 3 harian baru habis. Sama dengan kelapa. 1000 butir itu bisa habis dalam waktu tiga hari.
"Mungkin juga pengaruh corona, hingga pembeli pada malas keluar rumah,"ujarnya.
Selanjutnya masih kata Abut, kiriman barang seperti pisang sangatlah banyak, karena pedagang pisang yang berasal dari Lampung itu langsung kirim ke pasar Wadas. Pasalnya, Pasar Induk Jakarta dan Bekasi kan daerahnya sudah PSBB, jadi sepertinya pedagang dari luar Jawa itu malas ngedrop barang di sana. Begitu pula Kelapa yang dikirim dari Palembang.
"Akhirnya karena kiriman banyak ke Pasar ini, otomatis hargapun jadi turun. Itu hukum pasar," terangnya.
Untuk itu kata Abut, Ia hanya bisa berharap agar secepatnya wabah corona ini segera berlalu, agar semua perekonomian dan semua aktivitas kita bisa lancar seperti biasa.
"Kalau ga ada corona usaha bisa lancar apalagi saat ini bulan puasa. Ketika puasa tahun lalu pasar ini sangat ramai dan puasapun bisa lebih khusyu," tandas Abut.(**)