KARAWANG- Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Sri Rahayu Agustina melakukan inspeksi mendadak ke Gudang Bulog di Jalan Proklamasi Desa Amansari, Rengasdengklok Karawang, Rabu (13/5/20).
Sidak itu menyusul adanya pengaduan di sejumlah wilayah terkait bantuan beras yang digelontorkan Pemkab Karawang untuk dapur umum kondisinya tidak layak.
Dalam sidak tersebut, wakil rakyat Dapil X Karawang - Purwakarta ini ditemui Kepala Bulog Sub Divre Karawang, Rusli dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Karawang Ir. Kadarisman.
Berdasarkan penjelasan dari Kabulog, Sri Rahayu menyampaikan stok beras Pemkab Karawang yang ada di Bulog sebanyak 84 ton. Terhitung 2014 sebanyak sisa 5 ton, 2015 sebanyak 30 ton, 2016 sebanyak 20 ton, 2018 dan 2019 sebanyak 9 ton.
"Total beras cadangan pangan pemerintah daerah (CPPD) tersisa 84 ton. Dibeli dari biaya APBD tiap tahun sejak 2014 sampai 2019," kata Sri.
Yang dikeluarkan kemarin peruntukan dapur umum, kata Sri bukan dari anggaran Covid-19. Namun itu memang stok pangan daerah yang disimpan di Bulog.
"Kita minta Pemkab selesaikan masalah tersebut. Tarik dan ganti lagi dengan beras yang layak dikonsumsi," katanya.(za)
Sidak itu menyusul adanya pengaduan di sejumlah wilayah terkait bantuan beras yang digelontorkan Pemkab Karawang untuk dapur umum kondisinya tidak layak.
Dalam sidak tersebut, wakil rakyat Dapil X Karawang - Purwakarta ini ditemui Kepala Bulog Sub Divre Karawang, Rusli dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Karawang Ir. Kadarisman.
Berdasarkan penjelasan dari Kabulog, Sri Rahayu menyampaikan stok beras Pemkab Karawang yang ada di Bulog sebanyak 84 ton. Terhitung 2014 sebanyak sisa 5 ton, 2015 sebanyak 30 ton, 2016 sebanyak 20 ton, 2018 dan 2019 sebanyak 9 ton.
"Total beras cadangan pangan pemerintah daerah (CPPD) tersisa 84 ton. Dibeli dari biaya APBD tiap tahun sejak 2014 sampai 2019," kata Sri.
Yang dikeluarkan kemarin peruntukan dapur umum, kata Sri bukan dari anggaran Covid-19. Namun itu memang stok pangan daerah yang disimpan di Bulog.
"Kita minta Pemkab selesaikan masalah tersebut. Tarik dan ganti lagi dengan beras yang layak dikonsumsi," katanya.(za)