![]() |
Ketua DPD Partai Golkar Syukur Mulyono (tengah) |
KARAWANG- Suhu politik di Kabupaten Karawang mulai memanas jelang Pilkada Desember mendatang.
Hampir dipastikan bakal calon dan masing-masing partai politik sudah ancang-ancang menyusun strategi agar bisa mendulang suara dan berhasil sebagai pemenang.
Demikian halnya dengan DPD Partai Golkar Karawang sebelumnya menggadang-gadang kadernya Firli Hanggodo Ganinduto yang akan dipasangkan dengan bakal calon bupati dari PDI Perjuangan, Yesi Karya Lianti sesuai surat tugas dari DPP partai Golkar.
Namun hingga saat ini keduanya masih menjadi cacatan dan belum final.
Sementara ditengah perjalanan Yesi sudah menjalin dengan partai Nasdem Adly Fairuz yang akan mendampingi dalam pilkada Karawang mendatang yang diusung 4 parpol.
Ketua DPD Golkar Karawang, Mulyono menanggapi manuver Yesi dengan santai, walaupun etika politik tidak digunakan karena surat tugas untuk melakukan sosialisasi kedua pasangan tersebut belum dicabut .
"Saya menanggapi dengan santuy aja, biarlah dia (Yesi) manuver juga dengan mencari bakal pasangan lain juga," kata Mulyono, Kamis (30/7/20).
Meski begitu, kata Mulyono, seharusnya Yesi dalam bermanuver mencari pasangan gunakanlah etika politik, karena surat tugas dari DPP partai hingga hasil evaluasi belum jelas untuk membicarakan kemungkinan koalisi lebih jauh.
"Seharusnya gunakan etika politik, kita belum final koalisi sudah mencari bakal calon lain untuk dipasangkan," terang Mulyono.
Menariknya, bakal calon bupati dari PDI Perjuangan dan tiga partai lain seperti PPP, PBB dan PAN dalam Koalisi Pangkal Perjuangan turut mendukung dan sudah mesra mengusung Adly Fairuz.
Ketua DPD Golkar Karawang menegaskan bakal calon PDI Perjuangan yang digadang-gadang berpasangan dengan Adly Fairuz belum ada keputusan yang pasti karena belum dibuktikan dengan rekomendasi partai masing-masing pengusung.
"Biarlah DPP partai yang memutuskan dan menilai atas hasil sosialisasi kepada masyarakat pemilih," tegasnya.(n/red)