Iklan

Iklan

Abai Protokol Kesehatan, Akhir Pekan Warga Padati Sudut Kota di Karawang

BERITA PEMBARUAN
16 Agustus 2020, 11:51 WIB Last Updated 2020-08-16T13:51:58Z

KARAWANG-  Meski covid-19 tren nya terus meningkat namun, masyarakat Karawang terkesan abai. Terlihat dari 'berjubelnya' orang  diakhir pekan disetiap sudut kota Karawang.

Pantauan berita pembaruan.com, Minggu (16/8/20), Satgas penanganan dan pencegahan Covid-19 Kabupaten Karawang pun tidak terlihat aktif di akhir pekan untuk menghimbau pada warga.

Dikatakan dr. Nugraha MARS, bahwa kerumunan itu sangat berisiko tertular covid-19, apalagi kalau tidak menerapkan protokol kesehatan.

"Berkerumun salah satu kondisi yang beresiko menularkan covid-19," ujar dr. Nugraha ketika dikonfirmasi melalui jejaring WhatsApp nya, Minggu (16/8/20) siang.


Hindari berkerumun saat rekreasi kata Nugraha, dan jadikan rekreasi menyenangkan dengan tetap waspada covid-19. Dengan kesadaran tinggi menerapkan protokol kesehatan, tetap jaga jarak, pakai masker, pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dan tidak berkerumun apalagi sambil ngobrol tanpa masker.

"Berkerumun tanpa masker memudahkan terjadinya airborn, droplet yang terhirup melalui hidung," kata dr. Nugraha.

Hal itu, masih kata Nugraha, bisa memudahkan virus dan mikroorganisme lainnya masuk ke tubuh melalui jalur pernapasan diantara orang yang berkerumun. Perilaku hidup bersih dan sehat yang bisa diterapkan sesuai situasi dan kondisi seperti cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, tidak buang dahak atau ludah sembarangan dan lain sebagainya. Dan bila kita berkerumun dalam aktivitas rekreasi atau berolahraga tanpa memperhatikan protokol kesehatan, sangat beresiko.

"Rekreasi boleh, protokol kesehatan tetap diterapkan dengan kesadaran semuanya," terang dr.Nugraha.

dr. Nugraha menghimbau, baik bagi pengunjung maupun pengelola tempat rekreasi dan sarana umum yang ada harus menunjang pencegahan penularan covid-19.

"Himbauan dan saling mengingatkan agar protokol kesehatan tetap diterapkan," jelas Kepala Puskesmas Telukjambe ini.

Lalu lanjut dr. Nugraha, ia meminta kepada orang yang berjualan juga wajib pakai masker, penjual makanan atau barang lainnya bisa menularkan lewat droplet atau airborn yang bisa mentransferkan mikroorganisme penyebab penyakit ke pembelinya melalui makanan atau barang yang dijajakannya.

"Dan penularan itu bisa juga saat komunikasi dengan para pembelinya," ujarnya.(red).
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Abai Protokol Kesehatan, Akhir Pekan Warga Padati Sudut Kota di Karawang

Terkini

Topik Populer

Iklan