Bupati Karawang dr.Cellica Nurrachadiana |
KARAWANG - Deklarasi Kemerdekaan SeEr (tempat prostitusi dan kemasiatan) dari Penjajahan Kemaksiatan di Kota Karawang, dihadiri Bupati Karawang Cellica Nurrachadianna, Minggu )9/8/20).
Deklarasi tersebut mengankat tema Wajah Karawang tanpa Kemaksiatan, dan Selamatkan Generasi Bangsa dari Penjajahan Pelacuran, Minuman Keras, dan Perjudian. Selain Bupati Karawang, hadir pada acara tersebut, Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Karawang Barat, tokoh masyarakat, agama, beserta para Kiyai, ustad dan Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam.
Bupati Karawang membuka peresmian, agenda Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid Sabilu Rosyad dan Islamic Center di kawasan Se'eR Stasiun Kereta Api Karawang, yang akan dilaksanakan siang harinya.
Pada kesempatan tersebut, Cellica mengucapkan rasa terima kasihnya kepada para tokoh agama, ormas islam, tokoh pemuda dan masyarakat, tokoh politik dan stake holder terkait, dimana setelah berdiri 50 tahun lamanya akhirnya Se'eR yang dikenal sebagai salah satu tempat prostitusi terbesar di Kabupaten Karawang bisa dibongkar selamanya.
Dengan dasar semangat penyatuan visi misi yang sama kata Bupati, pada akhirnya di kawasan prostitusi ini kemudian bisa dibangunkan masjid dan islamic center tempat pengkajian ilmu islam.
"Insya Allah, ini akan membawa keberkahan bagi Masyarakat Karawang, dan menjadi proses peradaban sejarah di Karawang, dimana tempat yang gak baik menjadi suatu tempat yang mulia," kata Bupati kepada awak media yang menemuinya usai acara kegiatan.
Sementara itu, Ketua Front Pembela Islam (FPI) Karawang Tomi Miftah Faried mengatakan, bahwasannya kawasan remang-remang Se'Er akan dibangunkan masjid berukuran 12×12 meter ditambah dengan 5 meter dibelakang dan 5 meter di depan masjid.
Untuk itu, tak hanya digantikan dengan bangunan masjid, pihaknya pun akan membuat sejumlah lapak warung bagi mereka yang tidak terlibat dalam prostitusi.
“Insya Allah nanti ini tempat akan menjadi ramai oleh kegiatan keislaman (semacam islamic center kecil-kecilan),” ujarnya kepada awak media saat itu.
Selanjutnya, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Karawang Tajuddin Nur, pun turut mendukung rencana pembangunan masjid tersebut meski tidak terlibat langsung, karena memang sudah sejak dulu pemerintah dan tokoh agama sudah melakukan upaya.
“Seperti di Jakarta, Kramatjati akhirnya sekarang jadi Islamic Center, insya Allah saya mendukung (pembangunan masjid),” terangnya.(na/red)