MARTAPURA- Satu Kota di Provinsi Kalimantan Selatan yang terkenal sebagai Kota Intan (Diamond City) adalah Martapura.
Berbagai jenis permata dan beragam produk kerajinan daerah yang tersedia di sentral permata Pertokoan Cahaya Bumi Selamat (CBS), yang terletak di jantung Kota Martapura merupakan ikon Kalimantan Selatan.
Pertokoan CBS sebagai pusat penjualan berbagai jenis batu permata atau batu mulia dan beragam produk unggulan yang menawan.
Batu permata yang ditawarkan dengan berbagai tingkatan harga, bervariasi. Dari puluhan ribu hingga jutaan bahkan puluhan juta rupiah.
Sebelum pandemi setiap hari tidak pernah sepi dari wisatawan baik dalam maupun luar negeri untuk melihat maupun membeli batu permata. Namun beberapa bulan ini saat covid-19 menerpanya hampir 60-70 persen menurun drastis.
Hal tersebut disampaikan Said (35) pemilik Toko Blue Safir di Blok C Pasar Intan.
Dikatakan Said, sebelum corona omset nya bisa mencapai ratusan juta per bulan, namun saat ini begitu jauh terbalik. Musim corona ini turun hingga lebih dari 60 persen penurunannya.
"Bahkan 3 bulan terakhir ini pengunjung dari luar Kalimantan cuma 1 orang saja," ujarnya singkat, Rabu (19/820) siang.
Dan saat ini kata Said, Ia masih bertahan buka tokonya karena ada pertimbangan lain.
"Saya masih beruntung, karena masih bisa melayani pedagang lainnya yang berbelanja," terangnya.
" Saya berharap pemerintah segera mempromosikan lagi, dan pengunjung jangan takut untuk datang ke sini. Yang penting tetap menjaga protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah," katanya.
Jaga jarak, pakai masker dan cuci tangan kata H. Khalid merupakan anjuran Pemerintah yang kita taati agar kita bisa terhindar dari covid-19.
"Apa lagi penerbangan sempat di tutup jadi pengunjung dari luar Kalsel tidak ada yang datang. Mau tutup kasihan ada 2 karyawan yang masih harus digaji," jelasnya.
Sementara salah satu pengunjung CBS Hendry Hermansah (30) warga Jalan Tembok Baru, Binuang Kabupaten Tapin kepada beritapembaruan.com mengatakan, sebelum corona biasanya paling tidak sebulan sekali dirinya mengunjungi CBS untuk mencari batu permata, namun karena ada pandemi, Ia tidak kemana-mana.
"Dari Maret baru sekarang dia datang lagi," ucapnya.
Dulu kata Hendry, Ia takut mau datang ke sini karena melihat berita di medsos seperti facebook yang memberitakan berita seram tentang corona. Ternyata tidak semua benar berita-berita di medsos tersebut.
"Saya sangat senang bisa menyalurkan hobi dengan membeli batu untuk tambahan koleksi. Ayo penggemar batu kunjungi CBS di Martapura," ajak Hendry. (ron)