BEKASI- Di bulan Agustus para pedagang bendera dan asesoris Agustusan, biasanya sudah memajangkan dagangannya di setiap sudut jalan. Namun disaat pandemi covid 19 ini, para pedagang mengeluhkan minimnya omzet penjualan.
Omzet penjualan bendera menurun drastis karena daya beli masyarakat berkurang dampak ekonomi yang ditimbulkan dimasa pandemi covid 19 ini.
“Penjualan acesoris 17 agustusan kali ini sangat merosot drastis, mungkin ini dampak dari Covid-19, tahun kemarin masih bisa meraup untung dari hasil penjualan bendera dan acesoris lainnya,” kata Udin (48), pedadang bendera di pinggir jalan Bosih Cibitung, Senin (10/8/20).
Meski dalam suasana pandemi Covid-19, pedagang bendera Merah Putih asal Cibarusah Bekasi ini, akan tetap menjajakan dagangannya hingga 16 Agustus mendatang, setiap harinya mulai menggelar barang dagangannya dari pukul 06.00 WIB sampai dengan pukul 18.00 WIB.
“Meskipun kali ini agak sepi, saya akan terus menggelar dagangan, siapa tahu ada rezeki yang memborong dagangannya,” harapnya.
Diakui Udin, penjualan benderanya mengalami penurunan yang drastis sejak pandemi Covid-19. Sehari hanya terjual 4 sampai 6 helai bendera.
“Hari ini, dari pagi saya baru menjual 2 helai bendera. Semoga nanti siang sampai sore ada lagi yang membeli bendera nya,” ungkapnya.
Udin mengaku berjualan di Cibitung bersama teman-teman sekampungnya yang tersebar di sejumlah titik , berjualan bermacam-macam ukuran bendera dengan harga yang terjangkau, dengan harga yang variasi sesuai ukuran bendera nya.
"Saya jual bendera dengan harga yang variasi, dan berbagai macam ukuran. Mulai harga yang 5 ribu sampai dengan harga yang 60 rb. Saya berharap Semoga dagangan saya laris terjual deh" ucapnya sambil menghisap sebatang rokok kretek. (Esa)