BANJARBARU- Banjarbaru salah satu kota teramai kedua setelah Kota Banjarmasin di provinsi Kalimantan Selatan.Dan juga salah satu tempat tujuan weekend bagi orang-orang di Kalimantan Selatan.
Selain mengunjungi Mall pengunjung juga bisa berwisata kuliner di Lapangan Murjani yang menjadi pusat kuliner di kota tersebut. Lapangan Murjani bila di hari libur selalu ada ramai dikunjungi oleh banyak orang. Bukan hanya dari Banjarbaru saja namun dari beberapa daerah di wilayah Kalimantan Selatan.
Disini setiap sore kita banyak menemukan pedagang kaki lima yang mengelilingi lapangan Murjani Banjarbaru. Hampir setiap pedagang menjual berbagai jajanan seperti, Pentol Goreng, Gogodoh, Otak otak dan berbagai jenis lainnya.
Namun, saat ini pada era pandemi hinggar bingar keramaian Lapangan Murjani sudah tidak tampak kelihatan seperti sebelum ada virus mematikan, covid-19.
Ini dirasakan penjual pentol berasal dari Martapura Saeful Bahri (38). Bapak tiga anak ini berjualan di Lapang Murjani sejak tahun 2004. Diakuinya, ini kali pertama seumur berjualan sangat sepi.
"Saat ini hanya cukup buat makan aja.
Bahkan pernah mengalami tidak ada yang beli dagangannya," ujar Saeful Bahri pada berita pembaruan.com, Sabtu (22/8/20).
Dulu sebelum pandemi kata Saeful masih bisa dapat omset Rp.500 -1 juta dihari libur. Sekarang omset drastis menurun 75 persen bahkan bisa lebih.
Apalagi saat PSBB diberlakukan. Selama 14 hari tidak berjualan.
"Untungnya dapat bantuan sembako dari Pemerintah Kota, beras 10 liter, minyak goreng, gula, teh, kopi susu dan uang Rp. 600 ribu. Itu buat pedagang yang ber KTP Banjarbaru. Sedangkan yang orang luar hanya mendapatkan paket sembako aja," ujar penjual jajanan yang kerap mangkal di lapang Murjani depan Kantor Walikota Banjarbaru itu.
Saeful berharap jualan ramai lagi dan pemerintah memberi bantuan sampai usaha normal kembali. Selain itu masih kata Saeful, ingin tempat jualan (roda dagangannya) diseragamkan dan dibantu Pemerintah Kota.
Sementara itu, pengunjung yang berasal dari Rantau Tapin, Hj. Aisyah mengungkapkan bahwa lapangan Murjani ini adalah tempat yang menjadi tujuan masyarakat sekitar Kabupaten Tapin, Banjar, Amuntai, dan Hulu Sungai Selatan di hari libur. Alun-alun Murjani adalah tempat favorit anak muda dan keluarga apalagi setiap Sabtu Minggu.
"Selain lokasinya deket ke Mal, juga nyaman ada tempat untuk bermain anak-anak. Juga ada mobil hias yang disewakan bisa keliling memutari alun-alun," tutur Hj.Aisyah.
Namun saat ini lanjut Aisyah, covid-19 lah yang menyebabkan sepi pengunjung. "Anak mudapun mereka gair (khawatir-red) untuk nongkrong
Gair ada razia ada razia dari Satpol PP.
Pengunjung kan ingin santai dan nyaman tapi dengan seringnya razia jadi malas," keluhnya.
Sedangkan Milen pengunjung sedaerah Hj Aisyah mengungkapkan nada sama, menurutnya, tempat seperti ini hanya ada satu di Kalsel, ruang publik yang dijadikan tempat tongkrongan malam.
Sebelum pandemi banyak aluh (gadis) sering nongkrong hanya sekedar melepas penat sepulang beraktivitas.
"Saat ini saya baru dua kali dalam sebulan ke sini, dulu sering. Semoga pandemi cepat berlalu," harapnya. (ron)