BARABAI- Objek wisata baru Riam Bajandik, saat ini mulai banyak didatangi pengunjung setelah fakum beberapa bulan. Lokasi wisata tersebut masih berada dalam aliran Kali Benawa, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel).
Riam Bajandik yang belakangan ini makin ramai pengunjung, tampaknya mengalahkan objek wisata lama, yaitu Gunung Batu Benawa yang letaknya masih berdekatan atau sekitar satu kilometer dan masih satu aliran dengan Kali Benawa.
Dikatakan Renaldi (18) dari Kabupaten Balangan, Ia baru kali pertama berkunjung sangat terpesona dengan keindahan alamnya yang masih asri.
Renaldi merasa senang, di sini nyaman dan pengawasan pengelolanya selalu siaga. Bukan hanya itu aja, soal harga makanan di sekitar lokasi cukup standar juga dan enak.
"Paling untuk tempat berteduh yang kurang memadai dan khawatir bila hujan turun aja," ucapnya singkat
Sementara Idah Faridah (47) pengunjung yang berasal dari Kabupaten Tapin mengatakan, Ia sering kesini bersama keluarga atau teman-temannya. Di sini suasananya adem dan banyak mainan serta cocok untuk selfi, lokasinya tidak terlalu jauh dari kota dan jalannya juga bagus.
"Murah meriah lagi ketika bermain ke sini," ujar Faridah kepada beritapembaruan.com, Minggu (30/8/20).
Sementara ke tempat wisata lainyapun cukup dekat seperti ke Pulau Mas dari sini cukup naik lanting (rakit bambu) dengan biaya 10.000 per orang dan antar jemput lagi.
"Kalo yang pernah ke luar negri atau lihat di televisi ini seperti di Vietnam," katanya.
Di sini kata Faridah, selain wisata alamnya yang asri karena hutanya masih alami, air sungainya masih bersih. Dan itu sedikit bisa mengobati kerinduan kami ke pantai (laut) kan di Kalsel ini, Tapin, Barabai dan Kandangan sangat jauh ke laut.Jadi kalau ga bawa kendaraan sendiri ya sulit," kritik Faridah.
Sementara pengelola objek wisata Riam Bajandik H.Yunan (67) mengatakan, bahwa tempat ini buka kurang lebih 2 tahun lalu. Dan para pengunjungnya pun masih lokal Kalimantan.
" Disekitar daerah sini ada 3 tempat wisata, seperti Limbuhang, Pulau Mas dan Magangsang," ucap H.Yunan.
Ditambahkan Yunan, bahwa tempat wisata ini murni swadaya masyarakat sekitar dan desa. Serta sumbangan pengunjung yang mau menikmati irama gemerciknya air turun secara berjenjang dan sejuknya udara pegunungan.
"Munculnya Riam Bajandik Desa Haliau Waki itu terjadi karena sudah tidak adanya lagi aktivitas warga setempat yang mengambil batu kali untuk bahan bangunan. Saya berharap Pemerintah bisa memberikan bantuan untuk pembangunan wisata ini," tandasnya.(Ron).