KARAWANG - Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Karawang menggelar diskusi publik dengan mengusung tema 'Menakar Dampak Pandemi Covid -19 Terhadap Perekonomian Karawang'.
Diskusi yang digelar di Ballroom Restoran Sindang Reret Karawang Jawa Barat pada Jumat tanggal 25 September 2020 kemarin, dengan narasumber dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Karawang dan instansi terkait.
Kepala Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Karawang Hadis Herdiana, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Okih Hermawan, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) dan Kepala Dinas Koperasi Kabupaten Karawang Ade Sudiana. Ada juga Kepala Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Karawang Abdul Syukur, organisasi buruh, pengusaha kontrakan dan mahasiswa dari kampus-kampus representatif di Kabupaten Karawang, seperti Unsika, UBP, dan lainnya.
Kepada para awak media yang menemuinya usai kegiatan, Sekretaris PC PMII Kabupaten Karawang, Maulana Malik Ibrahim mengatakan pihaknya memang sengaja menciptakan diskusi publik ini dengan tema tersebut diatas, agar dapat menampung isue-isue permasalahan dampak ekonomi ditengah pandemi covid-19 yang mewabah di Indonesia pada umumnya dan Kabupaten Karawang khususnya. Untuk kemudian dibawa ke forum FDGs.
"Sehingga menjadi pokok rekomemdasi bahwa nanti di tahun 2021 hingga mendatang, OPD-OPD terkait yang hadir diacara ini dapat berperan aktif untuk penanganan sektor ekonomi yang hari ini menjadi ancaman bagi bangsa Indonesia, khususnya Kabupaten Karawang," ujarnya menjelaskan.
"Karena Pendapatan Asli Daerah (PAD) kita yang ditargetkan sampai hari ini belum tercapai," kata Maulana lagi.
Lebih lanjut dijelaskan Maulana, Pandemi Covid-19 saat ini tidak hanya berdampak kepada sektor PAD saja, namun juga mengakibatkan semakin tingginya angka pengangguran di Kabupaten Karawang. Dimana tidak sedikit orang yang harus kehilangan perkerjaannya karena perusahaan tempat ia bekerja melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
"Masalah Ketenagakerjaan ini kemudian menjadi masalah baru bagi pemerintah daerah dan harus mempunyai solusi untuk persoalan tersebut," tandas Maulana.
"Bagaimana buruh-buruh yang di PHK bisa bertahan hidup dengan pembinaan untuk bisa berwirausaha atau lainnya," harapnya.
Terakhir yang paling penting diulas Maulana dari kegiatan yang digelarnya, yaitu adalah peran mahasiswa untuk dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk pemulihan ekonomi Kabupaten Karawang ditengah situasi pandemi Covid-19 saat ini.
"Hasil group diskusi ini akan segera kami rekomendasikan ke setiap OPD yang hadir. Karena keempat OPD ini memiliki peran yang sangat penting, misalnya Bapenda untuk mengukur kemampuan ekonomi Karawang, Disnaker untuk mengukur angka pengangguran yang harus dicari solusinya, Dinas Koperasi dan Disperindag harus mampu memberikan potensi-potensi mikro baru untuk mencari ekonomi-ekonomi makro yang berpotensi menyerap lapangan kerja baru," pungkasnya.(za)