![]() |
Kepala BBPP Binuang DR.Yulia Asri K, sesaat sebelum membuka pelatihan di Kampus BBPP Binuang, Tapin Kalsel./ foto: Ron |
RANTAU- Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang DR Ir Yulia Asri Kurniawati resmi membuka acara pelatihan Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S), Rabu 20 Januari 2021 di kampus BBPP Binuang Jalan A. Yani KM 85 Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan.
Hadir dalam acara itu, selain kepala BBPP Binuang, kepala divisi beserta staf, dan 60 peserta pelatihan dari 5 provinsi wilayah kerja BBPP Binuang, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur,Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat dan Kalimantan Utara.
Acara dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat, tiap peserta wajib melampirkan rapid tes dari daerah asal masing masing serta jumlah peserta pelatihan terbatas.
Skema pelatihan dibagi menjadi dua kelas, pelatihan teknis metodologi penyuluh swadaya 30 orang dan pelatihan teknis multimedia bagi instruktur P4S 30 orang.
Pelatihan akan dilaksanakan selama 5 hari, mulai hari Rabu-Minggu 20-24 Januari 2021.
Kepala BBPP Binuang DR.Yulia Asri Kurniawati kepada beritapembaruan mengatakan, di tahun 2021 ini, awal dilaksanakannya kegiatan pelatihan secara tatap muka langsung paska pandemi Covid-19 terjadi.
"Sekarang ada dua angkatan yaitu pelatihan teknis metodologi penyuluh swadaya dan pelatihan teknis multimedia bagi instruktur P4S," ujar DR.Yulia, Rabu (20/1/21).
Mereka yang kita latih ini kata Yulia, adalah para pembina atau pendamping petani, baik penyuluh swadaya maupun P4S di daerahnya masing-masing.
"Tujuan pelatihan metodelogi penyuluhan pertanian ini, agar para penyuluh swadaya nanti didalam melakukan pendampingan kepada para petani, sudah menerapkan metode penyuluhan yang benar," imbuh Yulia.
Jadi lanjutnya, dimulai dari bagaimana, mereka bisa menyusun kurikulum sesuai dengan kebutuhan para petani yang dibinanya. Kemudian menyusun bahan penyuluhan dan bagaimana cara mengukur.
"Sehingga nanti didalam menjalankan tugasnya sebagai penyuluh itu betul-betul bisa dan mudah dipahami oleh para petani dan bisa diadopsi serta tidak monoton. Nah, kita didik disini bagaimana cara mereka berkomunikasi dengan baik dan benar pada saat penyuluhan dan pendampingan," paparnya.
Ditambahkan Dr Yulia, penyuluh pertanian swadaya ini adalah mitra Kementan RI yang ada di wilayah kerja BBPP Binuang. Jumlah penyuluh pertanian yang tersedia kurang. Selanjutnya, untuk memenuhi satu desa satu penyuluh maka perlu dibantu oleh penyuluh swadaya dan untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam metodelogi penyuluhan.
"Sedangkan pelatihan multimedia tujuannya untuk para penyuluh swadaya ini bisa selaras dengan zaman, tidak bisa dihindari kita sekarang memasuki era digital atau industri 4.0 apalagi di tengah pandemi Covid-19 ini. Penyuluhan dengan tatap muka langsung harus dikurangi sehingga perlu penguasaan IT dalam penyuluhan," jelasnya dengan rinci.
Masih menurut Yulia, tugas dan pungsi P4S adalah melatih para petani sekitar dan petani generasi milenial.
"Maka dari itu para instrukturnya perlu menguasai multimedia berbasis IT terutama bagaiman mereka bisa memanfaatkan teleconfren dengan menggunakan berbagai macam aplikasi yang tersedia saat ini," tandas kepala BBPP Binuang.(Ron)