Bukti Keseriusan PHE ONWJ Koordinasi dengan KLHK Pulihkan Daerah Terdampak Ceceran Minyak
BERITA PEMBARUAN
Last Updated
2021-04-30T07:14:43Z
|
PHE ONWJ berkoordinasi dengan KLHK sigap dalam penanganan ceceran minyak di Perairan Karawang dan Kepulauan Seribu |
KARAWANG- Pertamina Hulu Energi (PHE) Offshore North West Java (ONWJ) sigap dalam penanganan ceceran minyak di perairan Karawang dan Kepulauan Seribu dari pipa BZZA yang terjadi sejak Kamis, 15 April 2021 lalu.
Langkah cepat penyetopan aliran pipa untuk menghentikan kebocoran dan perbaikan langsung dilakukan setelah Titik kebocoran ditemukan. PHE ONWJ berkoordinasi dan menggandeng stakeholders dalam penanganan ceceran minyak.
General Manager Zona 5 Regional Jawa Subholding Upstream Achmad Agus Miftakhurohman menyampaikan, penanganan ceceran minyak dilakukan secara terfokus.
Penanganan yang dilakukan PHE ONWJ berfokus pada pengendalian sumber peristiwa, penanganan tumpahan minyak dan pembersihan, penanganan masyarakat dan lingkungan serta dukungan pemangku kepentingan,” ucap Achmad, Kamis (29 April 2021) di Jakarta.
Kasubdit Pemulihan Pertambangan Energi, Minyak dan Gas Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Melda Mardalina, menyampaikan keterlibatan KLHK dengan cara terjun langsung melihat penanganan dan laporan yang telah disampaikan.
“Kondisi lapangan di beberapa wilayah sudah bersih dan kami harap PHE ONWJ terus dapat bersinergi dengan para stakeholders dalam penanganan lingpkungan,” kata Melda.
PHE ONWJ juga sigap melakukan kajian lingkungan awal dampak ceceran minyak. Kajian itu dilakukan bersama Institut Pertanian Bogor (IPB) dan dua universitas setempat yaitu Politeknik Perikanan Karawang dan Universitas Singaperbangsa Karawang. Tim ahli dari ketiga universitas ini dipimpin oleh Prof. Dr Ir Hefni Afandi MSc dari PPLH IPB.
Kemarin, 29 April 2021, PHE ONWJ dan Tim Kajian Lingkungan melakukan paparan hasil Kajian Evaluasi Dampak Tahap Awal dalam rangka menentukan area dan komoponen lingkungan yang terdampak di Kantor Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kebun Nanas Jakarta Pusat (29/04).
Hadir pula dalam acara tersebut, perwakilan Direktorat PPKPL KLHK, Senior Manager K3LL SKK Migas, Kosario M Kautsar, perwakilan PHE ONWJ, perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat dan Kepulauan Seribu.
“Dari beberapa pantauan di perairan Karawang menggunakan pengukuran data insitu, sudah tidak ditemukan ceceran minyak baik di permukaan laut maupun di darat,” jelas Ketua Tim Kajian dari IPB Prof. Dr Ir Hefni Afandi MSc.
Untuk itu, lanjut Prof Hefni, pihaknya selanjutnya melanjutkan verisifikasi lapangan dengan memberangkatkan tim ke Kepulauan Seribu untuk memgetahui kualitas air dan mangrove, serta dilanjutkan di titik Karawang tepatnya sekitar Pakis Jaya serta Bekasi.
Sedangkan Direktur Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Pesisir dan Laut KLHK Ir. Dida Migfar Ridha, M.Si menyampaikan laporan kajian awal dampak lingkungan tersebut harus dibuat secepatnya untuk menentukan tindak lanjut berikutnya.
“Kami berharap menerima laporan di minggu kedua bulan Mei untuk kajian ekosistem terdampak dan pembahasan tindak lanjut pada bulan depan,” kata Dida.(rls)
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar