Kepala sekolah dan tenaga pengajar NBR di Salahsatu sekolah di Kabupaten Tapin |
RANTAU- Tewasnya NBR (17) gadis belia siswi Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Tapin yang ditemukan terlilit seprai dilehernya menyisakan duka mendalam bagi keluarga, sahabat dan juga guru di sekolahnya.
Seperti halnya yang diungkapkan kepala sekolah tempat NBR bersekolah, H Rifani saat di temui beritapembaruan.id Senin (26/4/21) mengatakan, sosok cucu mantan bupati Tapin (NBR) yang tewas secara mengenaskan dan misterius di kediamannya tersebut adalah murid yang berprestasi.
"Baik akademik mau pun non akademik NBR selalu berprestasi, secara akademik dari semester 1 sampai semester 5 hanya pada semester 4 NBR peringkat ke 2 yang lainnya pasti selalu peringkat ke 1," ungkap H Rifani kepala sekolah.
Lanjutnya, secara non akademiknya NBR pernah mendapatkan prestasi juara 2 lomba menari di Pendopo Balai Gendang ketika NBR duduk di kelas X.
Senada dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah menceritakan NBR gadis 17 tahun yang tinggal menunggu menerima ijazah kelulusannya itu adalah murid yang aktif baik bidang akademik mau pun non akademik.
"Almarhumah (NBR) adalah siswi yang sangat berprestasi, aktif juga diberbagai kegiatan organisasi sekolah,seperti extrakurikuler pramuka dan seni tari tradisional NBR selalu aktif mengikutinya.
Hal serupa dikatakan oleh kepala Tata Usaha Sampurnawati, NBR (17) adalah salah satu murid di sekolah ini yang dinyatakan lulus Seleksi Nasional Perguruan Tinggi negri (SNPTN) 2021 di Universitas Negri Lambung Mangkurat (UNLAM).
"Anak itu mengambil program studi Psikologi di Fakultas Kedokteran UNLAM Kalimantan Selatan," ucap Sampurnawati.
Sementara Eka Rahmawati (17) dan Gita Maulida Hasanah (17) teman sekelas NBR menceritakan sosok NBR adalah sosok yang ceria dan mudah bergaul enak diajak berteman.
"Sehari sebelum kejadian Sabtu ( 23/4) kami jalan-jalan bareng ngabuburit, waktu itu dia (NBR) tidak ada bercerita memiliki masalah," kenang Eka dengan rona wajah terlihat sedih.
Pihak sekolah tempat dimana NBR menimba ilmu beserta kawan-kawan sekelasnya mengungkapkan rasa kehilangan dan memperlihatkan kesedihan yang mendalam, mereka berharap pihak kepolisian dapat segera mengusut tuntas kasus tewasnya NBR (17).
Sampai hari ini Polres Tapin masih melakukan penyelidikan atas kasus tewasnya siswi berprestasi tersebut.
"Kapolres Tapin AKBP Pipit Subiyanto mengatakan, masih dilakukan penyelidikan, perkembangannya nanti disampaikan," ucapnya singkat.
Sebelumnya diwartakan,NBR (17) ditemukan tergeletak tak bernyawa dengan kondisi terlilit seprai dan wajah hingga leher penuh luka lebam serta telinga mengeluarkan darah pada Minggu pagi (25/4/21) sekira pukul 08.00 WITA di kamar lantai 2 tempat tinggalnya rumah milik H Nasrullah anggota DPRD Tapin (paman NBR) Rantau Kabupaten Tapin. (Ron)