Muslim Hafidz (tengah) bersama Kepala Loka PSPL Serang Syarif Iwan (kiri) |
DEPOK- Pertemuan Ketua Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (SNNU) Jawa Barat Muslim Hafidz serta pengurus, dengan kepala Loka PSPL Serang Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Syarif Iwan Al-Kadrie membicarakan pengembangan mangrove dan potensi garam di Kota Depok Jawa Barat.
"Alhamdulillah malam ini (Minggu, 18/4/21) bisa diterima kepala Loka PSPL Serang Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Syarif Iwan Al-Kadrie membicarakan terkait pengembangan mangrove dan potensi garam di wilayah Jawa Barat, kami bersyukur disela-sela kesibukannya masih diberikan kesempatan untuk bertemu," ujar Muslim Hafidz.
Sementara Kepala Loka PSPL Serang Syarif Iwan mengapresiasi SNNU Jawa Barat yang mau membantu pemerintah dalam menjaga laut di wilayah Jawa Barat. Pihaknya juga meminta, agar lokasi yang belum ditanam, agar bisa ditanam oleh kelompok binaan SNNU.
"Saya berharap agar SNNU Jawa Barat menjadi mitra strategis dalam pengelolaan sumberdaya pesisir laut," ujar lulusan Magister Manajemen Pembangunan Sosial FISIP Universitas Indonesia.
Sementara Ketua SNNU Jawa Barat Muslim Hafidz mengajak SNNU ditingkat kabupaten dan kota baik diwilayah laut utara, maupun di selatan untuk turut ikut serta membantu pemerintah dalam menanam pohon mangrove.
"Karena mangrove dapat mencegah intrusi air laut, erosi dan abrasi pantai dan sebagai pencegah dan penyaring alami dan sebagai tempat hidup dan sumber makanan," terang Muslim.
Sedangkan mengenai potensi garam lanjut Muslim, sebagaimana garis kebijakan PP SNNU yaitu menolak impor garam dan tetap mengharapkan pemberdayaan garam lokal agar makin berkualitas.
"Bagi saya ini merupakan kepercayaan yang harus dijaga untuk kebaikan pesisir laut di wilayah Jawa Barat yang terus menyusut karena abrasi," tandasnya. (rls/red)