Mobil Jeep yang diduga milik Kades terpilih yang tarik patung kuda |
KARAWANG - Pasca video pengrusakan patung kuda viral di media sosial (medsos) Facebook imbas euforia berlebihan, masyarakat Desa Pasir Kamuning akan melaporkan sejumlah nama pelaku pengrusakan yang terekam didalam video viral ke Mapolres Karawang.
Bahkan, masyarakat juga bakal menyeret sejumlah nama oknum pejabat yang diduga menjadi dalang dibalik kasus tersebut.
Hal itu diakui oleh salah seorang Tokoh Masyarakat Desa Pasir Kamuning yang namanya minta untuk dirahasiakan.
"Ada beberapa nama-nama terduga pelaku yang kita kantongi, baik yang ada di dalam video viral maupun sejumlah oknum yang menjadi dalang dibalik kasus pengrusakan ini untuk kemudian kita laporkan ke Satreskrim Polres Karawang besok. Mereka sudah secara jelas, melakukan pengerusakan terhadap simbol Iconik Desa Pasir Kamuning. Aksi koboi mereka juga, sudah sangat terang-terangan telah melakukan pelanggaran hukum," ungkap seorang tokoh masyarakat Desa Pasir Kamuning dalam sambungan telepon selularnya, Minggu (25/04/21) malam.
Dia menduga, aksi koboi tersebut dilakukan oleh orang suruhan dan kelompok pendukung massa dari Kepala Desa Pasir Kamuning yang baru saja dilantik, Didin Mahrudin.
"Mobil warna merah yang digunakan untuk menyeret patung kuda mengelilingi lapangan, itu mobilnya lurah Didin (Kades Didin, red). Dan orang-orang yang ada di dalam video viral juga, orang suruhannya dan pendukungnya lurah juga. Artinya, tidak menutup kemungkinan kalau lurah tidak campur tangan dalam kasus ini," terangnya.
Oleh karenanya, ia bersama masyarakat lainnya di Desa Pasir Kamuning, telah sepakat untuk meminta pendampingan bantuan hukum kepada praktisi hukum ternama di Karawang, yakni Alex Safri Winando SH, MH., untuk membuat laporan polisi (LP) ke Satreskrim Polres Karawang pada Senin (26/04/21) pagi.
"Baru sehari, dua hari resmi menjabat, sudah terjadi hal yang memalukan. Oleh karenanya, besok (Senin, 26/4- red) kami masyarakat Desa Pasir Kamuning bersama pengacara masyarakat, Kang Alex Safri akan membuat laporan polisinya ke Polres Karawang," jelasnya.
Selain itu, pasca ramai pemberitaan viralnya video aksi koboi ini, sejumlah pesan berantai diterima meja redaksi yang dikirim oleh warga yang mengaku mengetahui kejadian yang terjadi pada Sabtu (24/04/2021) sore itu.
Dalam pesan berantai yang diterima redaksi kali ini, menyebutkan pengrusakan patung kuda juga diduga dilakukan oleh seorang oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan salah seorang oknum Kepala UPTD.
"Dengan anarkisnya mereka melakukan hal seperti itu yang notabene didalamnya (video viral, red) itu ada PNS, Kepala UPTD yang menyuruh menyered kuda (patung kuda, red) tersebut. Sebenarnya jika patung di buka pun, ya mangga tidak masalah, yang terpenting tidak untuk di pertontonkan, disered menggunakan mobil. Jadi rasanya itu merupakan suatu penghinaan juga buat kita," tulis isi pesan berantai yang dikirim oleh seorang pengirim rahasia yang mengaku masih bagian dari masyarakat setempat desa tersebut.
Informasi yang diterima dari beberapa sumber lain menyebut, patung kuda itu dibangun pada tahun 2017 lalu dengan menggunakan anggaran Bantuan Provinsi (Banprov) Jabar yang diterima oleh Pemdes Pasir Kamuning di era kepemimpinan Kades Oka.
“Di Pilkades kemarin, Kades Oka tidak nyalon, yang nyalon itu anaknya. Padahal, para pendukungnya Kades Oka yang mencalonkan anaknya untuk nyalon Kades, sudah menerima kekalahan,” kata salah seorang akademisi asal Pasir Kamuning yang namanya enggan disebutkan.
Selama beberapa tahun patung itu berdiri di depan Kantor Desa Pasir Kamuning, mulai dari proses pembangunannya di tahun 2017 hingga sebelum Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) digelar Maret 2021 kemarin, sejumlah warga mengklaim tidak pernah ada penolakan dari kelompok masyarakat manapun yang ada di desa itu.
Namun, secara tiba-tiba warga dikagetkan dengan adanya pembongkaran dan pengrusakan salah satu aset milik pemerintahan desa (Pemdes) Pasir Kamuning yang sudah dianggap sebagai simbol iconik Desa Pasir Kamuning itu.
“Setau saya, tidak pernah terjadi perselisihan atau polemik atas hasil Pilkades kemarin. Dan bisa disebut situasi disini itu biasa-biasa saja, kondusif malahan. Tapi ini kenapa yang melakukan hal tersebut (perusakan aset Pemdes, red), malah dari pihak pemenang Pilkades Pasir Kamuning yang jelas sudah resmi dilantik jadi Kades. Sampe viral di semua medsos Karawang lagi, malu-maluin aja ulahnya pendukung Kades Didin teh dah. Jadi kesan yang dinilai masyarakat luas juga, mereka seperti bukan orang terpelajar,” cetus pemuda akademisi asal Pasir Kamuning.
Akibat euforia berlebihan itu, membuat Tokoh Pemuda Karawang yang menahkodai Alexa Coruption Watch (ACW), Ferry Alexi Darmawan merasa geram dan menyesalkan atas tindakan tidak terpuji dari sejumlah orang yang diduga kelompok pendukung dari Kepala Desa Pasir Kamuning terpilih, yakni Didin Mahrudin.
"Euforia boleh-boleh saja. Tapi janganlah sampai merusak fasilitas pemerintah, itukan dibangun dari hasil pajak rakyat. Selain itu latar belakang dan urgensinya apa?. Sampai-sampai, yang tidak ada kaitan dengan dinamika di Pilkades, sampai dirobohkan begitu. Warga yang akan melaporkannya ke Polres Karawang bersama Kang Alex Safri saya juga akan membuat laporan resminya ke APH untuk sejumlah oknum PNS yang terlibat didalamnya," tegas pria yang akrab disapa Jambul Merah.
Hingga berita ini ditutunkan, belum ada pernyataan resmi yang dapat disampaikan oleh pihak yang merasa bertanggung jawab atas aksi koboi tersebut. (ALD).