Iklan

Iklan

Kilas Balik Penghianatan PKI

BERITA PEMBARUAN
30 September 2021, 23:57 WIB Last Updated 2021-09-30T16:57:53Z
Ilustrasi

Oleh: Ronny Raynaldi


Menjelang tanggal 30 September setiap tahunnya masyarakat akan langsung teringat pada sebuah peristiwa sejarah di masa lalu yang kelam di Republik Indonesia ini.


Sebagai mana kita ketahui pada tanggal 30 September tahun 1965 terjadi sebuah tragedi penculikan para Jenderal TNI AD atau lebih populer masyarakat menyebutnya dengan sebutan peristiwa Gerakan 30 September/G 30 S PKI.


Peristiwa itu memberikan luka yang mendalam dan membekas hingga saat ini, tidak hanya bagi keluarga korban G 30 S /PKI namun juga bagi seluruh bangsa ini.


Beruntung bangsa ini memiliki Pancasila Sakti yang diwariskan oleh The Founding Fathers kita sehingga mampu bertahan dan melawan rongrongan ideologi Komunis yang beberapa kali melakukan pemberontakan terhadap NKRI pada 1948 dan 1965.


Pada waktu itu disebut-sebut Komunis di Indonesia selain berupaya untuk mengambil alih kekuasaan juga bertujuan akan mengubah ideologi Pancasila dengan faham Komunis yang berkembang saat itu.


Sejarah Komunis di Indonesia


Mengutip sejarah Komunis di Nusantara berdiri semasa Indonesia belum berdiri atau masih dalam penjajahan Belanda dan Komunis dibawa serta didirikan oleh Henk Sneevliet beserta kawan-kawan Sosialis Hindia Belanda lainnya dengan membentuk Serikat Tenaga Kerja Pelabuhan dengan nama Indies Sosial Demokratic Association dalam bahasa Belanda Indische Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV) pada tanggal 23 Mei 1914 yang bermarkas di Surabaya dan pada tahun 1924 setelah sebelumnya beberapa kali berubah nama Partai Komunis Indonesia (PKI) berdiri.


Paska Indonesia merdeka tahun 1945 Partai Komunis Indonesia (PKI) secara aktif muncul kembali dipanggung politik dan Februari tahun 1948 PKI membentuk Front bersama dengan Partai Sosialis dengan nama Front Demokrasi Rakyat (FDR).


Sekembalinya Musso (Pimpinan PKI) dari Uni Soviet pada 11 Agustus 1948, Politbiro PKI direkonstruksi termasuk DN Aidit, MH Lukman dan Njoto, dan pada tanggal 5 September 1948 Musso dalam pidatonya menganjurkan agar Indonesia merapat ke Uni Soviet, atas anjuran tersebut berujung terjadinya peristiwa pemberontakan di Madiun Jawa timur.


Pada tanggal 18 September 1948 PKI memproklamasikan Republik Soviet Indonesia di Madiun Jawa timur dengan menyebut Musso sebagai Presiden dan Amir Syarifudin sebagai Perdana Menteri.


Namun pemberontakan Musso - Amir di Madiun berhasil ditumpas dan diambil alih oleh TNI dari pasukan Divisi Siliwangi pada tanggal pada tanggal 30 September 1948 serta Musso berhasil ditangkap dan dieksekusi mati di Desa Niten Kecamatan Sumerejo Kabupaten Ponorogo saat berupaya melarikan diri dari penjara pada tanggal 31 Oktober 1948.


Pada saat itu Partai Komunis Indonesia (PKI) tidak dilarang dan pada tahun 1949 Rekontruksi Partai dimulai, DN Aidit pada tahun 1950 menjadi pucuk pimpinan PKI dibantu kelompok muda PKI lainnya seperti Sudisman, Lukman, Njoto dan Sakirman   yang mengambil posisi sebagai Partai Nasionalis.


Tidak berhenti sampai disitu, Partai Komunis Indonesia terus melakukan berbagai upaya pemberontakan terhadap Republik Indonesia melalui gerakan bawah tanahnya dan puncaknya pada Jumat dinihari tanggal 30 September 1965 tragedi berdarah terjadi dengan terbunuhnya 6 Jendral dan satu Perwira TNI Angkatan Darat yang lebih kita kenal dengan istilah peristiwa G 30 S/PKI.


Nama - Nama Pahlawan Revolusi Korban G 30 S/PKI


Diketahui nama nama 6 Jendral dan 1 Perwira TNI AD korban G 30 S/PKI atau disebut 7 Pahlawan Revolusi itu yakni Jenderal Ahmad Yani, Mayjen MT Haryono, Mayjen S Parman,Mayjen R Soeprapto, Brigjen Sutoyo Siswodihardjo, Lettu Pierre Tendean dan DI Panjaitan.


Sejak peristiwa itu Partai Komunis Indonesia (PKI) pada akhirnya dihancurkan dan dinyatakan menjadi Partai Terlarang di Republik Indonesia serta resmi dibubarkan pada tanggal 12 Maret 1966.


Penulis Wartawan Beritapembaruan.id Biro Kalsel 


Sumber Referensi : Buku Banjir Darah & Wikipedia


Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Kilas Balik Penghianatan PKI

Terkini

Topik Populer

Iklan