![]() |
Para Nelayan Pantai Muara Tawar menolak Reklamasi di wilayahnya, Senin (14/9/21)(foto:sgt) |
BEKASI- Aksi demo tanpa lelah terus dilakukan para nelayan yang berada di Pantai Muara Tawar Desa Pantai Makmur Kecamatan Tarumajaya Kabupaten Bekasi, Senin (13/9/21).
Demo untuk yang kesekian kalinya ini, para nelayan meminta Kementrian Perikanan dan Kelautan turun tangan melihat keresahan para nelayan di tempat tersebut.
Dengan menggunakan perahu rakit ala kadarnya, ratusan nelayan Pantai Muara Tawar, mencoba mendekat tempat reklamasi yang dilakukan pihak Kawasan Marunda Center dengan menggunakan alat berat mengurug laut yang menjadi mata pencahariannya.
Sembari bernada kesal dan emosi, para nelayan meminta untuk menghentikan reklamasi tersebut. Selain mengurangi pendapatan para nelayan, keberadaan reklamasi tersebut berimbas rusaknya biota laut yang berada di Pantai Muara Tawar.
Salah satu nelayan Samsur (50) yang ikut berunjuk rasa bersama ratusan nelayan lainya, dengan nada kesal berteriak histeris agar menghentikan kegiatan reklamasi pantai yang jelas sangat merugikan para nelayan.
"Kami tidak menolak adanya industri, tapi jangan merugikan kami sebagai nelayan, dengan seenaknya melakukan reklamasi pantai hingga membuat kami para nelayan mengalami penurunan penghasilan mencari ikan dan kerang," teriak Samsur dengan nada kesal.
Mereka kata Samsur, melakukan reklamasi pantai tanpa musyawarah dengan kami para nelayan, jelas kami kecewa, seolah mereka tidak pernah menganggap keberadaan kami sebagai nelayan.
Hal yang sama juga diungkapkan Kadus Empat Desa Pantai Makmur Madinah (40) yang mengawal aksi para nelayan untuk meminta menghentikan aktifitas reklamasi pantai yang merugikan ratusan nelayan di tempat tersebut.
"Saya sebagai Kadus Empat hanya mengawal khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan pada ratusan nelayan di tempat kami," ujar Madinah.
Kemudian lanjut Madinah, Ia sangat prihatin dengan yang dilakukan para nelayan dengan menolak reklamasi pantai perusahaan Marunda Center yang berimbas merugikan para nelayan.
"Bapak liat saja para nelayan kami, mereka seolah tidak berdaya dengan keberadaan reklamasi pantai, karena memang sangat berdampak pada pendapatan mereka sebagai nelayan," ujar Madinah.
Kami kata Madinah, berharap pihak Marunda Center dapat duduk bareng menyelesaikan permasalahan pada para nelayan, terlebih para nelayan sudah ada perwakilan kepala desa maupun apartur pemerintah setempat lainnya.(sigit)