![]() |
Jembatan Tanjung Bakan Loa dikeluhkan warga karena tidak dibarengi dengan pembuatan jembatan sementara untuk warga, Jumat (17/9/21)(foto:hmd) |
KARAWANG- Proyek Infrastruktur jembatan di Dusun Tanjung Kelurahan Plawad dikeluhkan oleh warga karena tidak disertai pembuatan jembatan sementara.
Proyek jembatan dengan panjang 14 meter dan lebar 3,5 meter itu dibiayai oleh APBD Kabupaten Karawang Tahun Anggaran 2021 sebesar Rp.267 jutaan. Jembatan tersebut menghubungkan Kelurahan Plawad Kecamatan Karawang Timur ke Desa Sarijaya Kecamatan Majalaya Kabupaten Karawang itu tidak disertai dengan pembuatan jembatan sementara untuk memperlancar aktivitas warga
Menurut Warga Gabel Cahyadi, yang kerap beraktivitas melewati jembatan mengatakan, jembatan yang lama dibongkar, askes jalan warga terputus untuk beraktivitas, ke luar rumah atau kampung. Seperti para pekerja pabrik, petani dan para pedagang harus memutar ke Desa Ciranggon atau ke Desa Pasirkaliki sekitar 6 Km.
"Jadi warga yang mau keluar kampung harus memutar jauh. Kasian juga, kenapa sih ga sekalian dibuat jembatan giribig aja, kan bisa dibuat dari bambu," keluh Cahyadi
Senada dengan Cahyadi, warga Dusun Gabel Desa Sarijaya Narsim pedagang Sayur dan buah pada wartawan mengatakan, kalau dari Gabel mau ke Dusun Tanjung Plawad harus muter jauh, sekitar kurang lebih 6 km.
"Ini sangat melelahkan. Kalau ada jembatan sementara pakai giribig bambu paling juga dari Gabel hanya 1 km. Ini mah pemborong kebangetan tidak buat jembatan, padahal kan bisa pakai bambu untuk jembatan sementara dulu. Main bongkar aja," ujar Narsim dengan nada kesal.
Sementara mandor proyek Alek ketika dikonfirmasi kepada wartawan mengatakan, memang betul proyek jembatan di Dusun Tanjung Plawad ini sudah tiga minggu dilaksanakan pekerjaannya, dan saya tidak membuat jembatan sementara atau jembatan giribig dari bambu.
"Dari bos nya tidak ada anggaran untuk buat jembatan sementara. Yah terpaksa akses jalan ditutup dulu sementara," jelas Alek.
Kemudian kata Alek, kalau buat jembatan sementara dari bambu tidak ada akses jalannya, yang samping untuk pasangan batu turap pekerjaan sayap jembatan, dan anggarannya mungkin minim.
"Saya sih hanya pekerja harian saja kang," ucapnya. (hmd)