Kegiatan Maulid Nabi Muhammad Saw yang digelar DPC PDIP Kabupaten Tapin, Senin (1/11/21)(foto:ist) |
RANTAU- Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Tapin melaksanakan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW, sekaligus tasyakuran Hari Santri Nasional dan Hari Sumpah Pemuda pada Minggu (31/10/2021) malam di Kantor DPC PDI Perjuangan Tapin.
Kegiatan dengan tajuk 'PDI Perjuangan Tapin Bershalawat' dihadiri pengurus DPC, PAC Kecamatan, Badan dan Sayap PDIP Tapin, serta turut dihadiri para habaib yang dikoordinasikan oleh Habib Abdullah Al-Habsyi, Ketua Baitul Muslimin Indonesia (BAMUSI) PDI Perjuangan Kabupaten Tapin.
Acara diawali dengan pembacaan syair Maulid Habsyi yang dibawakan group maulid Majelis Ar-Rayyan Pimpinan Habib Muhammad Bagir Al-Aydrus. Sedangkan tausiyah disampaikan oleh Al-Ustadz Siraj Ahmad Al-Azhary, Pimpinan Majelis Ta'lim Azzawiyah Kandangan.
Dalam sambutannya, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tapin H. Midpay Syahbani yang disampaikan oleh Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tapin Ir. Yuspianor mengatakan, bahwa peringatan Maulid ini sangat penting artinya untuk merajut tali silaturrahmi yang lebih kuat, sekaligus menanamkan rasa kecintaan kita terhadap Nabi Muhammad SAW yang sepatutnya menjadi contoh dan teladan dalam menjalani kehidupan ini.
"Kegiatan hari ini adalah merupakan program pengurus DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tapin dalam bidang keagamaan dan kepemudaan, dan akan terus kita laksanakan berkesinambungan. Agar tujuan partai sebagai rumah kaum nasionalis juga sebagai rumah besar umat islam, serta rumah bagi anak-anak muda kaum milenial dapat terwujud," terang H. Midpay.
Diakhir sambutannya Ketua DPC PDI Perjuangan Tapin menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo pada tanggal 2 September 2021 lalu telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2021 tentang tentang Pendanaan Penyelenggaraan Pesantren.
Perpres ini mengatur tentang dana abadi pesantren, yaitu dana yang dialokasikan khusus untuk pesantren dan bersifat abadi untuk menjamin keberlangsungan pengembangan pendidikan pesantren yang bersumber dan merupakan bagian dari dana abadi pendidikan.
Sementara dalam tausiyahnya, Al-Ustadz Siraj Ahmad Al-Azhary menyampaikan bahwa Nabi Muhammad SAW diutus ke dunia ini adalah rahmat untuk semesta alam.
"Kita boleh dibedakan dalam jalur politik berbeda, kita boleh berbeda organisasi, berbeda suku bangsa, tapi kita sama-sama cinta Nabi Muhammad SAW," tandas Al-Ustadz Siraj Ahmad Al-Azhary.(ron)