Mahasiswa Unsika saat menanam mangrove di Pesisir Pantai Utara Dusun Tangkolak, Desa Sukakerta Kecamatan Cilamaya Wetan, Karawang, Sabtu (13/11/21)(foto:lez) |
KARAWANG - Guna menahan abrasi air laut, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Singaperbangsa Karawang gelar penananam 400 pohon mangrove di Pesisir Pantai Utara, Dusun Tangkolak, Desa Sukakerta, Kecamatan Cilamaya Wetan, Karawang, Sabtu (13/11/2021).
UNSIKA Peduli Mangrove dan mahasiswa KKN bekerjasama dengan Cabang Dinas Kehutanan wilayah 2.
Menurut Koordinator Unsika Slamet Abadi, mengatakan, penanaman pohon mangrove ini bertujuan untuk konservasi hutan mangrove serta salah satu pengabdian dari Unsika Peduli Mangrove.
"Hal itu guna meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan dan sektor ekonomi bagi warga sekitar rencananya penanaman akan dilakukan secara rutin setiap tahunnya," ujar Slamet Abadi yang juga dosen di Unsika.
Lebih lanjut Slamet menjelaskan, hutan mangrove memiliki fungsi ekologis, yaitu sebagai filter dari pengaruh laut seperti, mencegah erosi pantai, menjaga katalis tanah dari air laut, habitat untuk ikan, memberikan dampak ekonomi yang Luas, sumber pakan ternak, mencegah pemanasan global, menjaga kualitas air dan udara, pengembangan kawasan pariwisata, menyediakan sumber kayu bakar, pengembangan Ilmu Pengetahuan dan menjaga Iklim dan Cuaca," jelas Slamet.
Jika dilihat dari nilai ekonomis bisa dijadikan olahan mangrove seperti jus, dodol, dan sirup.
"Ternyata mangrove sendiri banyak manfaatnya selain dari ekologis dan ekonomis bisa juga bermanfaat untuk kesehatan, seperti obat herbal seperti lever, Hepatitis C, diare, kusta, penyakit demam, sakit gigi, melancarkan haid dan mengobati penyakit diabetes," tandasnya.(dien/red)