Iklan

Iklan

Jalan Haolling Ditutup, Sopir Truk Batubara Buat Surat Terbuka kepada Presiden RI

BERITA PEMBARUAN
08 Desember 2021, 10:19 WIB Last Updated 2021-12-08T03:19:47Z
Surat Terbuka untuk Presiden RI Joko Widodo dari para sopir angkutan batubara, Kabupaten Tapin, Kalsel, Rabu (08/12/21)(foto:ron)


RANTAU - Buntut penutupan jalan Haolling (Jalan Pengangkutan Batubara) PT AGM di Underpass Jl A Yani Km 101 Desa Tatakan Kecamatan Tapin Selatan Kabupaten Tapin yang dilakukan Polda Kalsel beberapa waktu lalu berbuntut Pembuatan Surat Terbuka ke Presiden dari para Supir.


Diketahui beberapa waktu lalu terjadi konflik antara PT TCT dengan PT AGM terkait kepemilikan dan penggunaan lahan tanah seluas 16 X 125 meter di jalan Haolling yang dipergunakan PT AGM untuk aktivitas pengangkutan batubara.


Informasi diterima beritapembaruan.id pada hari Selasa (07/12/21) mulai sekira pukul 17.30-19.00 WITA malam, sekelompok orang dengan jumlah puluhan, berkumpul di dekat underpass Jl A Yani Km 101 Desa Tatakan dan mereka memasang baliho dengan warna dasar putih, tulisan warna hitam dan sebagian warna merah sebanyak empat buah ukuran 2 X 3 meter yang bertuliskan 'Surat Terbuka kepada Yth Bapak Presiden RI Ir H Joko Widodo'


Pantauan, selain kepada Presiden RI surat terbuka dalam Baligo tersebut juga ditujukan kepada 'Bapak Panglima TNI, Bapak Kapolri, Bapak Gubernur Kalimantan Selatan, Bapak Kapolda Kalimantan Selatan, Bapak Danrem Kalimantan Selatan, Bapak Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan, Bapak Bupati Tapin, Bapak Ketua DPRD Tapin, Bapak Kapolres Tapin dan Bapak Dandim 1010 Tapin' di tempat.


Tidak hanya itu dalam Baligo juga tertulis 'Kami mohon police line underpass km 101 Antang Gunung Meratus di Buka Kembali, dikarenakan sudah merugikan kami yang menggantungkan hidup disini, puluhan tongkang, ribuan truk, ribuan sopir, ratusan mekanik, puluhan ribu orang yang bergantung dari aktivitas ini. Tolong jangan jadikan kami pengangguran, Tolong kami !!! Beras, lauk, minyak goreng Dirumah Sudah Habis tertanda Kami yang memerlukan pertolongan bapak presiden.


Kemudian, sekelompok orang yang berkumpul dan memasang empat buah baliho 'Surat Terbuka' di Jl A. Yani Km 101 Desa Tatakan samping kiri arah Banjarmasin-Rantau atau persis di pintu gerbang masuk ke PT AGM itu merupakan para pemilik kode angkutan 01 sampai 16, para sopir truk tronton dan pengusaha angkutan tongkang yang biasa menggunakan jalan Haolling PT AGM untuk pengangkutan batubara.


Paska Jalan Haolling PT AGM persis di bawah underpass Jl A Yani Km 101 Desa Tatakan Kecamatan Tapin Selatan Kabupaten Tapin itu di Police line karena adanya sengketa kepemilikan dan penggunaan tanah seluas 16 X 125 meter tersebut, sejak beberapa minggu lalu hingga saat ini mereka (para sopir dan pemilik kode angkutan ) terpaksa berhenti beraktivitas atau beroperasi.


Salah seorang Sopir truk tronton yang bertahun - tahun mengangkut batubara dan melewati jalan Haolling KM 101 itu, Sanun Sunarwanto yang juga warga Tapin saat dimintai keterangan mengatakan, dibuatnya surat terbuka ini dikarenakan hingga saat ini tidak ada kejelasan kapan dibukanya Jalan Haolling Km 101 ini.


"Mata pencaharian ulun ( saya ) dan kawan - kawan warga sekitar sini menjadi sopir truk tronton yang sejak bertahun-tahun dan menjadi satu-satunya sumber pendapatan kami untuk menafkahi keluarga," ungkap Sanun Sunarwanto yang ikut dalam aksi memasang baliho surat terbuka itu.


Ia mengatakan ada sekitar 16 kode truk angkutan yang biasa mengangkut batubara dan melewati jalan Haolling Km 101 yang di blokade atau di police line itu dan setiap kode angkutan memiliki 100 unit truk tronton dan 1 unit truk tronton mempekerjakan 2 orang sopir.


"Jadi ada 3.200 orang sopir dari 1.600 truk tronton yang saat ini terdampak dan terancam menganggur apabila blokade atau police line jalan Haolling ini tidak segera dibuka kembali," ujarnya.


Sanun bersama kawan-kawan sopir lainnya mengaku nekad membuat surat terbuka karena dirinya dan ribuan sopir beserta keluarga dibelakangnya terancam menjadi pengangguran. Ia meminta kepada pihak berwenang agar membuka blokade dan mengizinkan para sopir bekerja kembali seperti semula.


"Jika memang terdapat persoalan diantara perusahaan tempat kami mencari nafkah dengan perusahaan lain, seharusnya tidak mengorbankan kami," tandasnya. (ron)


Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Jalan Haolling Ditutup, Sopir Truk Batubara Buat Surat Terbuka kepada Presiden RI

Terkini

Topik Populer

Iklan