Pimpinan DPRD Kabupaten Tapin saat menerima perwakilan aksi dari pemilik angkutan, sopir dan pekerja tongkang di Gedung DPRD, Rabu (08/12/21)(foto:ron) |
RANTAU - Perwakilan massa dari pemilik kode angkutan, sopir dan pekerja tongkang yang diterima langsung oleh Ketua DPRD Tapin H Yamani didampingi Wakil Ketua DPRD H Midpay Syahbani dan Komisi III DPRD Tapin, Rabu (08/12/21).
Informasi diterima, penyampaian aspirasi para sopir truk dan pemilik kode serta pemilik tongkang tersebut terkait masalah yang terjadi antara PT Antang Gunung Meratus (PT AGM) dan PT Tapin Coal Terminal ( PT TCT ) sehingga ditutupnya jalan Haolling (jalan Lalulintas Angkutan Batubara) Km 101 Desa Tatakan yang berdampak terhadap berhentinya aktivitas pengangkutan batubara.
"Kami akan menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan perwakilan sopir truk, pekerja tongkang dan pemilik kode angkutan batubara," ujar H Yamani Ketua DPRD Tapin.
H Yamani mengatakan bahwa DPRD Tapin sebelumnya sudah menjadwalkan pertemuan semua pihak (PT AGM, PT TCT dan Sopir ) namun salah satu pihak dari perusahaan tidak berhadir.
"Dari pihak PT TCT tidak bisa hadir, namun kami akan berupaya untuk membuka komunikasi agar warga ini bisa bekerja (beroperasi) kembali, karena ini berhubungan dengan kepentingan warga Tapin," imbuhnya.
Ia berjanji akan segera menyurati Pemerintah Pusat dan DPR RI untuk membantu permasalahan itu, agar dampaknya baik bagi semua pihak.
"Kalau bisa penutupan dan police line bisa dibuka sambil menunggu keputusan peradilan, agar tidak berimbas lebih buruk lagi terhadap perekonomian para pekerja jasa angkutan itu," tandasnya.
Sementara itu Syafi'i yang mewakili pekerja jasa angkutan mengatakan,kami meminta solusi dan kebijaksanaan terkait permasalahan yang saat ini terjadi.
"Kami minta win-win solution, kami dirugikan dan menjadi korban akibat penutupan jalan oleh PT TCT, " ungkapnya.
Dalam pertemuan itu para pekerja jasa angkutan itu menuntut agar jalan dibuka kembali segera mungkin, namun sampai saat ini belum ada titik terang terkait pembukaan jalan Haulling tersebut.
"Kami yang semut- semut ini jangan dikorbankan," ujar H Kartoyo perwakilan sopir lainnya.
DPRD Tapin menyampaikan akan menjadwalkan ulang pertemuan semua pihak yang bermasalah itu pada hari Senin mendatang dan berharap dapat dihadiri oleh PT AGM, PT TCT dan Perwakilan Pekerja jasa angkutan.(ron)