Iklan

Iklan

Peneliti LSAK Ahmad A.Hariri: Dewas KPK Kultur Baik, Jangan Dirusak!

BERITA PEMBARUAN
14 Maret 2022, 16:58 WIB Last Updated 2022-09-15T04:15:34Z
Ahmad A.Hariri (foto : ist)


JAKARTA - Pesan berantai KPK melalui pesan singkat kepada masyarakat bukanlah hal yang harus dipermasalahkan. Konten pesan tersebut pun berisi ajakan kebaikan yang sepatutnya didukung bersama.


Kita menghargai keterlibatan publik mengawasi kinerja KPK. Itu penting. Namun lebih terpenting lagi, kita menghormati keberadaan Dewan Pengawas (Dewas) KPK dengan tidak memanfaatkan fungsinya hanya demi kepentingan kelompok atau hanya sekedar berlatar ketidaksukaan.


Hal itu disampaikan Peneliti Lembaga Studi Anti Korupsi (LSAK) Ahmad A.Hariri melalui keterangan tertulisnya kepada beritapembaruan.id, Senin (14/3/22).


"Dewan pengawas KPK adalah kultur baik yang lahir dari amanat UU 19/19 agar kerja lembaga anti rasuah ini lebih terbuka dan konsisten menjaga marwahnya," ujarnya.


Lanjut Hariri, pada awal pembentukannya, sebagian orang menolak kehadiran dewas. Tapi nyatanya, dewas KPK terbukti penting dan saat ini kita dapat mengawasi KPK lebih transparan.


"Sangat disayangkan bila kultur baik ini kemudian dirusak oleh kebiasaan-kebiasaan kelompok tertentu yang tidak ingin KPK lebih baik, lebih terbuka, dan hanya ingin KPK sesuai seleranya saja. Sebab sesungguhnya inilah yang melemahkan pemberantasan korupsi," terangnya.


Sementara kata Hariri, SMS blast yang diprogramkan KPK juga bukan hal baru. Program ini giat rutin tahunan KPK yang dilaksanakan sesuai prosedur. Maka janganlah sekarang mencari-cari kesalahan kalau masalahnya hanya membuat orang dipersalahkan. 


"Manusia sempurna, bukanlah manusia yang tidak pernah berbuat salah, tetapi manusia yang selalu belajar dari kesalahan," tandasnya.(rls/red)




Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Peneliti LSAK Ahmad A.Hariri: Dewas KPK Kultur Baik, Jangan Dirusak!

Terkini

Topik Populer

Iklan