Murtaji yang menjadi korban penipuan dengan iming-iming akan dibedah rumahnya di Desa Mekarsari Binuang, Jumat 22 April 2022.(foto:ist) |
RANTAU - Banyak modus kejahatan yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, seperti halnya di Binuang Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan.
Beberapa hari ini masyarakat Kecamatan Binuang diresahkan dengan adanya seseorang oknum yang mengaku sebagai pegawai kecamatan melakukan aksi penipuan terhadap warga dengan modus menawarkan program bedah rumah.
Informasi dihimpun beritapembaruan.id, dalam melakukan aksinya oknum penipu tersebut mengaku bernama Jarwo atau Asmoro beralamat di Desa A Yani Pura dan mengatasnamakan sebagai pegawai Pemerintah Daerah yang bertugas di Kecamatan Binuang.
Sementara, aksi penipuan tersebut terjadi beberapa hari yang lalu sekira pukul 15.03 WITA kepada salah satu warga di Desa Mekarsari, RT 04, RW 02, Kecamatan Binuang Kabupaten Tapin.
Salah seorang warga Desa Mekarsari bernama Murtaji (87) yang menjadi korban penipuan dari oknum yang mengaku pegawai kecamatan tersebut saat dimintai keterangan menyampaikan kronologis kejadian itu, Jumat 22 April 2022.
Menurut Murtaji (korban) pada saat itu dirinya didatangi seorang pria yang mengaku bernama Jarwo atau Asmoro sekira pukul 15.03 WITA.
Saat bertemu korban, yang bersangkutan mengaku bahwa Jarwo atau Asmoro adalah pegawai dari Kecamatan Binuang dan beralamat di Desa A. Yani Pura, Kecamatan Binuang.
Usai bertemu korban, yang bersangkutan (Jarwo) menginformasikan kepada korban bahwa akan mengadakan program bantuan langsung dan pemilik rumah yang mendapatkan bantuan terlebih dahulu harus menyerahkan uang sebesar Rp 3 juta.
Selain itu, kepada korban juga dijanjikan bahwa setelah menyerahkan sejumlah uang yang dimiliki, maka akan mendapatkan kembali Rp18 juta setelah adanya pembayaran uang sebesar Rp 3 juta itu dan selanjutnya akan diproses di Kecamatan Binuang.
"Ada seorang laki-laki dengan ciri-ciri usia sekitar 35 tahun datang menggunakan sepeda motor jenis metic Honda PCX berwarna merah," ujar Murtaji.
Murtaji mengatakan saat tiba di rumah, dia (Jarwo) menyampaikan bahwa mereka mau mengadakan program bantuan langsung berupa bedah rumah, dan pemilik rumah yang akan mendapat bantuan harus menyerahkan uang sebesar Rp 3 juta, dan dijanjikan dapat Rp.18 juta setelah melakukan pembayaran terlebih dahulu dan nantinya diproses di Kecamatan Binuang.
"Dia (penipu) selain minta uang juga minta KTP dan KK untuk difoto sebagai syarat untuk mendapatkan bantuan tersebut," jelasnya.
Kemudian kata Murtaji, setelah KTP dan KK difoto, dia langsung membujuk saya agar segera melunasi pembayaran uang jaminan sebesar Rp 3 juta.
"Karena mendadak, saya tidak mempunyai uang tiga juta rupiah sebagai mana yang diminta dan hanya memiliki Rp 1.500.000,lalu uang tersebut langsung saya berikan,"terangnya.
Ia mengatakan usai mengambil uang tersebut, seorang pria yang mengaku Jarwo tersebut langsung pamit meninggalkan rumah dan hingga saat ini tidak ada kabar.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Kecamatan Binuang, H Hendriyanoor saat dihubungi membenarkan informasi tersebut.
"Iya benar. Dan kita sudah berkordinasi dengan Polsek Binuang terkait kejadian tersebut," jelasnya.
Hendri menegaskan pegawai di Kecamatan Binuang tidak ada yang bernama Jarwo atau Asmoro dan sejauh ini belum ada informasi terkait bantuan tunai bedah rumah yang ditangani pihaknya.
"Itu murni oknum penipuan dan meresahkan,kami berharap masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap seseorang apalagi yang tidak kita kenal ketika menawarkan bantuan dengan iming - iming tapi harus menyerahkan sejumlah uang terlebih dahulu, ujarnya.
Sekcam Binuang menambahkan bahwa pihaknya telah mendapatkan informasi kejadian dengan modus yang sama tersebut terjadi di beberapa Desa di Kecamatan Binuang namun untuk korban atau yang sudah menyerahkan uang kepada oknum penipu itu baru satu orang yakni warga Desa Mekarsari.
Sementara itu, Danramil Binuang, Kapten Inf Firmansyah mengatakan untuk program bedah rumah saat ini hanya ada di TNI AD dalam hal ini Koramil 1010-04/Binuang namun belum dilaksanakan.
"Bedah rumah itu program kita tetapi tidak ada pembayaran DP atau uang muka dan dipastikan sasarannya tepat sesuai yang benar-benar membutuhkan," jelasnya.
Saat ditanyakan terkait adanya informasi oknum yang mengaku pegawai kecamatan dan menipu warga dengan modus iming - iming bedah rumah Danramil 04/Binuang mengatakan, pelaku penipuan dalam melakukan aksinya tidak mengatasnamakan Anggota TNI atau dari Koramil.
"Hanya memang tergetnya itu orang-orang tua yang tinggal sendirian dan di pinggir-pinggir kampung, anggota juga sudah saya kerahkan untuk melakukan pencarian," tegasnya.
Kapten INF Firmansyah memastikan bahwa dalam program bedah rumah yang dilaksanakan TNI (Koramil 04/Binuang) masyarakat penerima bantuan bedah rumah dari pihaknya tidak dipungut uang atau biaya apapun.