Petani keluhkan jembatan yang tak maksimal dilalui angkut hasil panen di Desa Pasirkaliki Kecamatan Rawamerta Karawang.(foto: hmd) |
KARAWANG - Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Karawang Jawa Barat tahun 2022 hampir mendekati angka lima triliun, namun ironis masih banyak infrastruktur di pelosok desa belum terjamah pembangunan.
Warga Desa Pasirkaliki yang berprofesi sebagai petani mengeluhkan jembatan untuk mengangkut hasil panen tidak bisa dilalui dengan maksimal, pasalnya jembatan tersebut hanya terbuat dari beberapa batang bambu dan kayu yang sudah lapuk.
Salah seorang petani warga Dusun Sempur Desa Pasirkaliki Marjuki kepada beritapembaruan.id mengatakan, memang benar jembatan untuk angkut hasil panen dari sawah hanya lewat jembatan dari bambu dan sebatang kayu itu saja.
"Jembatan itu, untuk jalan kita sendiri aja susah, apalagi bawa pare (padi -red)," ujar Marjuki di lokasi, Senin 30 Mei 2022.
Menurut Marjuki, saat musim panen, padi dari sawah dibawa melewati jembatan bambu itu. Dan sudah ada beberapa yang jatuh tercebur ke saluran dengan muatan padi.
"Saya berharap pada Pemerintah Desa atau Kecamatan Rawamerta, jembatan itu diperbaiki, agar petani lancar angkut hasil. panen," ujarnya.
Sementara itu, warga Sukamerta Acam mengatakan, Ia sepulang dari sawah lewat jembatan bambu dan sebatang kayu itu harus hati-hati dan sampai merangkak karena takut nyebur ke saluran.
Kemudian kata Acam, ini memang ironis, jembatan untuk kepentingan para petani yang bisa mempermudah mengangkut padi dari sawah ke luar, namun kondisinya sangat mengkhawatirkan bahkan bisa membahayakan.
"Padahal saat ini pemerintah sedang menggalakkan ketahanan pangan. Ini sepertinya bisa menghambat kepentingan petani, tolong perhatikan dong," tandas Acam.(hmd/mat).