Harga Sapi Bali di Kabupaten Tapin jelang Idul Adha meroket. (foto : ist) |
TAPIN - Meski Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang saat ini menyerang beberapa daerah di Indonesia, namun di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan tidak begitu terasa dampaknya, bahkan harganya naik hingga lima puluh persen.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tapin Wagimin mengatakan, setelah adanya PMK harga sapi meroket, yang sebelumnya Rp14 - 16 juta per ekor jenis sapi Bali, saat ini naik menjadi Rp18 -19 juta per ekornya.
"Setelah adanya PMK harga sapi meroket. Sebelumnya, di kisaran Rp14 -16 juta, sedangkan saat ini ada diharga Rp18-19 juta. Jenis sapi Bali," ujar Kepala Dinas Pertanian Tapin Wagimin di Rantau.
Wagimin menjelaskan, dengan adanya arahan pemerintah pusat terhadap pembatasan transaksi perdagangan sapi dari daerah produktif ternak, seperti Medan, Jawa Timur dan Jawa Tengah menjadi faktor utama naiknya harga sapi.
"Sesuai arahan menteri, sapi dari tiga daerah itu tidak boleh masuk ke daerah lain, karena terindikasi PMK," kata Wagimin, Kamis 26 Mei 2022.
Menurutnya, selain sapi yang berasal dari tiga wilayah tersebut masih diperbolehkan masuk ke Kalimantan Selatan, namun harus melalui proses pemeriksaan kesehatan yang ketat.
"Misalnya dari Sulawesi dan Nusa Tenggara Timur, boleh saja masuk dengan syarat memenuhi standar kesehatan dan tidak terindikasi PMK," jelasnya.
Kemudian kata Wagimin, saat ini ketersediaan sapi di Tapin menjelang Idul Adha baik dari peternak ataupun pedagang sebanyak 850 ekor.
Lanjutnya, jumlah tersebut diperkirakan masih cukup, namun karena pembatasan transaksi tersebut harga ditingkat petani dan pedagang menjadi naik.
"Sebesar 92 persen masyarakat Tapin, lebih memilih sapi dibanding kambing sebagai hewan kurban," ungkapnya.
Seorang peternak sapi di Tapin Aiman Fadillah mengatakan, meskipun harga naik sekarang daya beli masyarakat cukup tinggi.
"Ada 25 ekor sapi yang sudah dibeli ataupun dipesan. Sekarang tidak bisa memenuhi permintaan pesanan lagi karena mencari sapi sulit sekali," ujarnya.
Tahun lalu sebut Aiman, bahwa dengan harga yang standar paling murah Rp12-13 penjualan sapi lebih 40 ekor saat memasuki momentum bersejarah umat Islam tersebut.
"Tahun lalu, saya malah kekurangan sapi saking banyaknya permintaan. Sekarang, harga tinggi sapi sulit dicari," tandasnya.(Ron)