Kasmaji 90 saat gelar baksos dan Deklarasi Peduli Hutan di Desa Tomosiyo Doplang Karangpandan, Karanganyar Jawa Tengah,Minggu 5 Juni 2022.(foto:ist) |
KARANGANYAR - Penghijauan di kawasan kritis sangat penting, karena kegiatan tersebut membuat kawasan itu tetap terjaga dari ancaman longsor, erosi tanah dan udara tetap segar, lingkungan tetap asri dan nyaman.
Sehingga berdampak positif bagi lingkungan dan para penduduk yang tinggal di kawasan tersebut.
Hal ini pula yang diyakini Alumni SMAN 1 atau sering disebut sebagai Kasmaji Solo Angkatan 90 yang terus konsisten melakukan hal-hal positif untuk menjaga lingkungan dan alam Indonesia.
Dalam salah satu agenda REUNI 32 Tahunnya, Kasmaji 90 mengadakan bakti sosial (baksos) dan Deklarasi Peduli Hutan dangan tema acara bertajuk 'Jejak Penghijauan'.
Wujud kepedulian pada lingkungan dan masyarakat, Kasmaji 90 memberikan bantuan bibit untuk penghijauan dan bantuan sosial berupa paket sembako kepada masyarakat di Desa Tomosiyo, Doplang, Karangpandan Kabupaten Karanganyar.
Kasmaji 90 memberikan bantuan berupa bibit-bibit bunga, pohon untuk penghijauan serta tanaman produksi berupa bibit kopi bantuan dari Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Solo yang beralamat di Jalan Bengawan Pabelan Solo.
Event ini terselenggara atas kerjasama antara Alumni SMAN 1 Solo atau Kasmaji 90, yang dikomandani Ketua Alumni Ervita Ika, masyarakat Desa Tomosiyo Doplang Karangpandan yang difasilitasi Pimpinan Oisca Rahmat serta didukung Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Solo.
Pelaksanaan penghijauan ini untuk mendukung pengembangan Desa Tomosiyo yang memiliki pemandangan alam luar biasa menjadi Desa Wisata dan menjadi salah satu destinasi wisata yang Instagramable.
Ketua Kasmaji 90, Ervita melalui wawancara singkat menyampaikan, bahwa agenda Jejak Penghijauan ini dipilih sebagai salah satu tema Reuni Angkatan .
Karena Kasmaji 90 menurutnya, menginginkan kegiatan positif yang bermanfaat untuk masyarakat dan lingkungan yang meninggalkan jejak kepedulian pada pelestarian bumi.
Ervita sangat mengapresiasi dukungan teman-teman seangkatan untuk mendukung keseluruhan kegiatan ini.
“Kegiatan ini adalah bentuk kepedulian kita semua pada bumi dan masyarakat, untuk menjaga keseimbangan alam dan keindahan lingkungan. Saya sangat mengapresiasi kawan-kawan seangkatan yang mendukung kegiatan ini, dan memberi kesan mendalam dalam rangkaian Reuni ke -32 tahun Kasmaji Angkatan 90," terang Ervita, Minggu 5 Juni 2022.
Pimpinan Oisca Rahmat mewakili seluruh masyarakat Desa Tomosiyo pun memberi apresiasi yang tinggi atas bantuan yang diberikan dan mengucapkan rasa terima kasih kepada Kasmaji 90.
Rahmat mengatakan, bantuan tersebut amat dibutuhkan untuk membantu proses penghijauan yang sedang dilakukan di kawasan titik destinasi wisata, dan sekitarnya. Hal itu juga mendukung penanaman kebun kopi masyarakat di daerah tersebut yang nantinya dapat diandalkan untuk menguatkan konsep desa wisata.
“Bantuan ini sangat membantu kami dalam program penghijauan dan penataan taman di sekitar titik destinasi Wisata Desa Tomosiyo," ungkapnya.
Dan lanjut Rahmat mengatakan, itu akan bermanfaat menjaga kelestarian lingkungan yang asri dan hijau sehingga konsep Desa Wisata yang kami canangkan akan menjadi lingkungan yang asri, indah dan menarik untuk dikunjungi.
Menanggapi hal itu salah satu peserta Reuni Kasmaji 90 yang juga menjadi motor penggerak dalam konsep reuni ini juga tokoh masyarakat Solo Raya Yunus, sangat mendukung kegiatan tersebut. Karena hal itu sejalan dengan Konsep peduli bumi yang menjadi pemikirannya, yang suatu saat kegiatan ini dapat dikolaborasikan dengan Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan milik Kasmaji 90 yang telah banyak berhasil,
"Dan itu akan menjadikan ini sebagai program tetap angkatan sebagai jejak sosial sekaligus jejak penghijauan menuju bumi yang sehat dan indah," tuturnya.
Lebih lanjut Yunus mengatakan, dukungan (bantuan -red) yang kami berikan ini merupakan salah satu wujud kepedulian dan komitmen kami sebagai bagian kehidupan di muka bumi ini terhadap pelestarian lingkungan.
"Kami harap bantuan tersebut bisa memiliki nilai manfaat, dan menjadi kegiatan yang dapat dicontoh untuk asosiasi dan komunitas lain,” papar Yunus mengakhiri pesan dan kesannya.
Sementara penggagas dari kegiatan jejak penghijauan ini Herra Esti, menyampaikan gerakan semacam ini harus digalakkan ke seluruh lini kehidupan, dan lintas generasi demi kelangsungan kelestarian alam Indonesia.
“Kita mesti pandai men-virusi masyarakat dengan kecintaan pada semesta," tandasnya.
Kegiatan ini juga masuk dalam agenda Internasional yaitu The Green Wave dan Children Forest Program yang merupakan program Oisca di bawah PBB.(tim red)