Aktivis Gelas Kabupaten Tapin M.Rizkan Fadhiil maju ke tahapan penjurian Pemilihan Pemuda Pelopor Provinsi Kalsel tahun 2022.(foto:ist) |
TAPIN - Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Selatan mengumumkan kelulusan fact dinding dan melanjutkan seleksi ketahapan penjurian Pemilihan Pemuda Pelopor Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2022.
Salah satu yang lulus perwakilan Pemuda Pelopor dari Kabupaten Tapin yakni Aktivis Pemuda M. Rizkan Fadhiil Bidang Agama Sosial dan Budaya.
Rizkan mengatakan, bersama temannya Beni mempelopori organisasi yang bernama Gerakan Lestari Seni (Gelas) Budaya Tapin, sejak awal tahun 2020. Dan dilatarbelakangi pada kekhawatiran akan nasib identitas Kabupaten Tapin hanya akan menjadi sejarah, atau sirna jika tidak diperkuat melalui tangan regenerasi yaitu pemuda.
"Kepeloporan itu seseorang atau kelompok sebagai perintis, pembuka jalan, atau yang berjalan lebih dulu dalam mewujudkan gagasan menjadi sebuah kenyataan karya. Yang kemudian dilakukan secara konsisten dan bertanggungjawab, sehingga mampu memberi nilai dan manfaat untuk masyarakat dan hal ini melalui organisasi Gelas Budaya Tapin," ujar Rizkan dalam keterangan tertulisnya, Senin 6 Juni 2022.
Lanjutnya, adanya pemilihan pemuda pelopor ini menjadi kesempatan perjuangan memperkuat identitas Kabupaten Tapin dengan menyuarakannya langsung menjadi materi pembahasan, lalu dikampanyekan pada prosesnya.
"Kesempatan perjuangan ini ditulis menjadi bentuk makalah dengan judul, 'Pemberdayaan Masyarakat melalui Gelas Budaya Tapin dalam upaya memperkuat sejarah Identitas Kabupaten Tapin' (Kota Seni Budaya dan Kota Seribu Datu)," ucapnya.
Dalam hal ini kepeloporan Rizkan dengan gagasannya merumuskan beberapa, misalnya dengan pemberdayaan langsung masyarakat, terutama pada pemudanya dalam organisasi yang hari ini sudah mencapai lebih 100 anggota.
Pemberdayaan kata Rizkan, tidak langsung kehadiran masyarakat untuk mengambil manfaat pada kegiatan yang dilakukan hingga angka 350 orang terlibat. Menciptakan daya gerak yang menggelorakan, berupa kalimat sebagai mantera daerah yang hasilnya diarahkan pada aspek pendidikan, ekonomi, agama, sosial dan budaya serta kekuatan pemuda.
"Kota Seni Budaya dan Kota Seribu Datu, terutama pada daya gerak, ini merupakan sesuatu hal yang dapat menghipnotis masyarakat untuk mewujudkannya. Bukan hanya akan menjadi magnet yang menarik hati semua pihak, melainkan juga bagai mesin besar yang mendorong semua pihak untuk serempak. Serta kita percaya bahwa identitas itu melekat jika dibicarakan dan dilakukan terus menerus," terangnya.
Sementara lanjutnya, kepeloporan mengharuskan adanya keberanian dalam menghadapi resiko yang akan di alami, berani berdiri di depan dan membuka jalan, untuk kemudian diikuti dan dilanjutkan oleh yang lain
"Semoga perwakilan ini mampu memberikan kontribusi untuk daerah mengharumkan nama Kabupaten Tapin dan mendapatkan hasil terbaik," papar.