![]() |
Bupati dan beberapa kepala SKPD Kabupaten Tapin saat hadiri panen Jahe Merah di Desa Asam Randah Kecamatan Hatungun, Kamis 7 Juli 2022.(foto:ist) |
RANTAU - Bupati Tapin HM Arifin Arpan didampingi Ketua TP PKK Tapin Hj Ratna Elliyani bersama Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tapin Wagimin S.P., dan sejumlah Kepala SKPD Pemkab Tapin serta Forkopimcam hadiri panen jahe merah di Desa Asam Randah Kecamatan Hatungun Kabupaten Tapin Kalsel, Kamis 7 Juli 2022.
Bupati Tapin HM Arifin Arpan dalam sambutannya mengatakan, bidang pertanian itu merupakan sebuah ladang usaha yang tidak pernah ada habisnya mulai sejak dahulu, sekarang hingga mendatang.
"Memang bertani itu bukan hal yang mudah,banyak tantangannya,mulai dari mahalnya biaya produksi, lamanya waktu panen, tidak stabilnya harga ketika panen hingga sarana pendukung akses pertanian lainnya seperti infrastruktur yang bisa mempengaruhi pertanian tersebut," ujarnya.
Dalam mendukung sektor pertanian kata HM Arifin Arpan, Pemkab Tapin akan mencari solusi dan membuat program prioritas yang berkaitan dengan bidang pertanian dari mulai hulu hingga hilirnya.
"Untuk menunjang itu, dari mulai hulu seperti pembenahan infrastruktur ke beberapa lahan pertanian hingga hilirnya seperti pemasaran dan pengolahan hasil produksi pertanian tersebut, Pemerintah Daerah akan membuat program prioritas," ujarnya.
Arifin meminta kepada seluruh jajaran SKPD terkait, agar membantu para petani seperti Dinas PUPR terkait infrastruktur penunjang ke lahan pertanian, Dinas Perindustrian membina pengolahan dan perizinan hasil produksi pertanian, Dinas Perdagangan membantu pemasaran, hingga BPR Tapin terkait permodalan bagi para petani dan instansi terkait lainnya sesuai tupoksinya masing - masing.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tapin Wagimin mengatakan, ada seluas 68 hektar tanaman jahe merah dengan hasil produktivitas 10 - 13 ton per hektare bisa di panen oleh para petani di Kecamatan Hatungun Kabupaten Tapin pada tahun 2022 ini.
"Untuk harga jual jahe merah asalan sendiri saat ini dikisaran Rp5 - 8 ribu per kilogram. Dengan hasil provitas yang cukup baik itu tentu diharapkan dapat menopang perekonomian dan bisa menjadi tambahan penghasilan untuk warga masyarakat khususnya para petani di Kecamatan Hatungun," ujarnya.
Kawasan pertanian di kaki pegunungan meratus khususnya Kecamatan Hatungun itu, kata Wagimin, potensialnya adalah tanaman rempang (jahe) dan kencur selain karet, kopi dan ternak.
"Namun kendalanya, karena panen jahe merah dan kencur khususnya di Desa Asam Randah Kecamatan Hatungun ini cukup melimpah, itu berpengaruh terhadap harga jual," ungkapnya.
Maka dari itu lanjut Kepala Dinas Pertanian, kita sedang mencari solusi agar para petani ini terlebih dahulu bisa mengolah hasil panen jahe merah tersebut dan dapat menjualnya dalam bentuk chips (keripik mentah) sehingga mampu meningkatkan harga jual.
"Chips atau keripik mentah jahe merah dan kencur ini dikeringkan terlebih dahulu, dan nanti harga jualnya akan lebih tinggi apalagi kalau sudah menjadi serbuk bisa mencapai empat kali lipat dari harga jual jahe merah asalan," jelasnya.
Wagimin mengatakan, untuk menunjang hal tersebut pihaknya sudah memberikan bantuan berupa solar prayer atau alat pengering kepada kelompok tani khususnya yang ada di Desa Asam Randah Kecamatan Hatungun.(ron)