Bupati Kabupaten Tapin HM.Arifin Arpan bersama jajaran saat sholatkan almarhum di Ponpes Assuniyah Tambarangan Tapin Selatan, Kalsel, Senin 29 Agustus 2022.(foto:ist) |
RANTAU - Innalilahi wa inna ilaihi rojiun, Rais Syuriah PC NU Kabupaten Tapin KH Imansyah Amir, L.c., Pengasuh Pondok Pesantren Assuniyah Tambarangan Tapin Selatan Kabupaten Tapin, wafat pada usianya ke 71 tahun.
Kabar duka tersebut dibenarkan Camat Tapin Selatan Reza AlGhifari, S.Ip., dan Ketua PC Ansor Tapin M Ayan Firdausni saat dikonfirmasi beritapembaruan.id melalui sambungan WhatsApp Senin 29 Agustus 2022.
Dikatakan sebelumnya, KH Imansyah Amir, yang lahir pada tanggal 3 Maret 1951 tersebut, kurang lebih selama 3 tahun menderita sakit karena faktor lanjut usia, lalu dikabarkan meninggal dunia di RSUD Datu Sanggul Tapin pada hari Senin, 29 Agustus 2022 sekira pukul 06.00 WITA pagi.
Camat Tapin Selatan Reza Al-Ghifari S.I.P., mengatakan, almarhum semasa hidup bisa dikatakan sebagai figur atau tokoh ulama besar yang dituakan oleh para guru - guru lain dan masyarakat, khususnya di Tapin.
"Selama saya kenal,beliau (almarhum) orang yang sangat baik, bijaksana dan figur untuk diteladani," ungkapnya.
Dikatakan Camat Tapin Selatan, KH Imansyah Amir, selalu memberikan nasihat untuk kebaikan.Kami Pemerintah Kecamatan, Danramil, Kapolsek dan unsur lainnya selalu diberikan bimbingan serta masukan oleh almarhum.
"Almarhum (KH Imansyah Amir) selain sebagai tokoh dan guru agama, sidin (beliau) juga sudah kami anggap sebagai orang tua kami sendiri," ujarnya.
Duka mendalam juga dirasakan oleh Jajaran PC NU Tapin seperti halnya yang disampaikan oleh Ketua PC Ansor Tapin M.Ayan Firdausni, setiap kali PC Ansor akan melaksanakan kegiatan pihaknya selalu meminta arahan dan doa kepada almarhum.
"Setiap kali kita minta arahan dan doa kepada beliau untuk kesuksesan dan kelancaran kegiatan, waktunya pun selalu khusus yakni ba'da subuh di lingkungan Ponpes Assuniyah," ungkap M.Ayan.
Saat bertatapan kata M.Ayan Firdausni, wajah beliau bersahaja dan teduh, sehingga kalau mendengarkan petuahnya waktu berapa lama pun tidak terasa.
Ada satu permintaan almarhum semasa hidup yang belum dilaksanakan PC Ansor Tapin yakni terkait khitanan massal. "Kena gawe sunatan massal lah Ansor," ucap M. Ayan mengutip perkataan almarhum, saat kami berkunjung beberapa waktu lalu.
"Semoga PC Ansor bisa mewujudkan permintaan almarhum di tahun ini," ujarnya dengan nada haru. (ron)