Iklan

Iklan

Meski Banyak Intimidasi, Gerakan Rakyat Jelata Tetap Menuju Istana Presiden

BERITA PEMBARUAN
13 Agustus 2022, 11:05 WIB Last Updated 2022-08-13T05:57:28Z
Inisiator aksi Gerakan Rakyat Jelata Dodi Permana (tengah berjaket coklat) bersama jajaran saat persiapan aksi di RM.Saung Kabogoh Cikampek, Sabtu 13 Agustus 2022.(foto:ari)


KARAWANG - Meski banyak intimidasi, Inisiator Gerakan Rakyat Jelata, Dodi Permana mengungkapkan bahwa Aksi Sejuta Motor Menuju Istana tetap akan dilaksanakan hari ini, Sabtu 13 Agustus 2022.


"Kenapa saya tidak berbarengan dengan massa yang dari Bandung? Bandung menyusul karena saya berangkat lebih dulu dari malam hari. Sebab bagi saya, sudah sangat tidak kondusif, situasi terlalu berat bagi saya. Ada kekhawatiran saya karena banyak intimidasi, maka saya putuskan untuk start dari kota perjuangan yaitu Kota Karawang, sehingga saya lebih dekat dari ke Jakarta. Nanti yang dari Bandung akan ke sini," ungkap Dodi Permana kepada media ini saat berada di titik start Saung Kabogoh, Cikampek.


Dijelaskan Dodi Permana, Aksi Sejuta Motor Menuju Istana yang dilaksanakan Gerakan Rakyat Jelata merupakan imbas harga BBM di masa Pemerintahan Jokowi yang telah naik berulangkali tanpa persetujuan rakyat. Kenaikan harga BBM juga berbarengan dan atau berdampak pada kebaikan harga-harga bahan pokok yang memberatkan rakyat.


Selain itu, kata dia, di tengah kenaikan tarif dan harga kebutuhan sehari-hari rakyat semakin sengsara dengan beban pajak-pajak. Jika rakyat tidak bayar pajak kendaraan, maka motornya akan disita. Sementara Cukong si kaya raya sejenis Koh Apeng diberi 'TAX AMENESTY' atau pengampunan pajak yang beresensi, cukong-cukong dimanjakan sedangkan rakyat jelata ditindas tak boleh hidup.


"Lapangan kerja juga semakin sulit sementara TKA asing terus membanjir. Kesenjangan sosial semakin menganga. Kemewahan pejabat dan pengusaha menyakitkan hati rakyat," ungkapnya.


Atas dasar hal tersebut, sambung dia, Gerakan Rakyat Jelata sebagai rakyat kebanyakan yang merasakan semakin berat dan menderita mengajukan tuntutan kepada Pemerintahan Jokowi, yakni:


Pertama, turunkan harga BBM, minyak goreng dan bahan pokok lainnya. 


Kedua, hapus tarif dan pajak yang memberatkan dan stop ancaman pada rakyat.


Ketiga, buka seluas-luasnya lapangan kerja dan usir TKA asing yang telah merebut lapangan kerja pribumi.


Keempat, basmi KKN dan hukum berat pejabat-pejabat koruptor.


Kelima, kembalikan kedaulatan kepada rakyat dan 'KEMBALI ke UUD 45' yang asli.


"Demikian tuntutan Gerakan Rakyat Jelata melalui penyampaian aspirasi Aksi Sejuta Motor ke Istana," tegas Dodi Permana.


Sementara pantauan di titik start Aksi Sejuta Motor ke Istana, di Saung Kabogoh Cikampek, Karawang, terlihat puluhan massa sudah tiba di lokasi. Terlihat hadir juga, Koordinator GRJ Karawang, H. Elyasa, SH bersama Sang Inisiator Gerakan Rakyat Jelata.[Ari]

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Meski Banyak Intimidasi, Gerakan Rakyat Jelata Tetap Menuju Istana Presiden

Terkini

Topik Populer

Iklan