PII Gelar aksi keprihatinan terkait RUU Sisdiknas di depan Gedung DPR RI, Senin (29/8/22)(foto:ist) |
JAKARTA - Sejumlah pelajar yang menggelar aksi demo terkait Rencana Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (RUU Sisdiknas) di Kawasan Gedung DPR-MPR RI Jakarta telah menyita banyak perhatian publik, Senin (29/8/22).
Peserta aksi pelajar menggunakan payung hitam tersebut sebagai simbol rasa kesedihan dan kekecewaan terhadap masalah sistem pendidikan yang dihadapi pelajar Indonesia.
Komandan Koordinator Wilayah Brigade PII Jakarta Khadad mengatakan, RUU Sisdiknas ini sebagai konsep kebijakan yang dibuat dibuat dengan tergesa-gesa, dan minimnya keterlibatan Publik dalam penyusunan draft RUU Sisdiknas.
Sebab imbuh Khasad sistem pendidikan akan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas generasi bangsa, di dalam draft tersebut dinilai masih banyak kecacatan. Masalah penyempitan makna Pendidikan yang diartikan hanya sebatas sampai ruang kelas di Sekolah/Perguruan Tinggi, padahal pendidikan adalah sesuatu yang sangat luas.
"Masalah penghapusan nama madrasah, sebagai ruang pendidikan yang memberikan nilai-nilai moral dan agama bagi generasi. Masalah penghapusan tunjangan profesi guru yang dihapus, serta masalah lainnya," ujarnya.
Sementara salah satu peserta aksi pelajar yang yang berasal dari Jakarta Darda Sungkar meminta bahwa aksi ini janganlah dianggap angin lalu oleh Presiden, meski kami masih pelajar.
"Meskipun kami masih seorang pelajar, tapi kami memiliki kepekaan dan intelektualitas dalam membaca kondisi, jangan menganggap Pelajar hanya sebagai objek ajar yang tidak memiliki akal dan nurani yang independen," tandasnya.(suf)