 |
| Aliansi Karawang Memanggil menggelar aksi dengan berpayung hitam tolak kenaikan BBM di depan Kantor Bupati Karawang, Jumat 9 September 2022.(foto: ana) |
KARAWANG - Koalisi Buruh Pangkal Perjuangan (KBPP) menggelar aksi unjuk rasa damai di Kantor Pemda Karawang, Jum'at, 09 September 2022.
Ada tiga tuntutan yang disampaikan dalam aksi KBPP yang terdiri tujuh serikat pekerja, yakni KEP SPSI, TSK SPSI, RTMM SPSI, LEM SPSI, FSPMI, K-SARBUMUSI dan FSPEK KASBI. Tuntutan tersebut, pertama, tolak kenaikan harga BBM. Kedua, cabut dan batalkan UU Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Kemudian, tuntutan ketiga, naikkan upah pekerja tahun 2023 sebesar 10-20 persen.
Pantauan media, pada aksi tersebut, tampak puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Karawang Memanggil, membawa payung hitam dan spanduk bertuliskan tuntutan.
"Saya sampaikan hari ini bahwa rezim Jokowi Amin, telah menyengsarakan rakyat dengan dinaikkannya harga BBM," kata Korlap Aksi Karawang Memanggil, Tedi Gusnadi dalam orasinya.
Menurutnya, dinaikannya harga BBM bersubsidi merupakan permainan rezim hari ini. Apakah rezim hari ini begitu tega? Belum lagi permasalahan UU Cipta kerja yang menyengsarakan buruh tak kunjung dicabut. Ada juga RUU Sisdiknas yang membuat sengsara adik-adik dan teman-teman mahasiswa dalam menimba ilmu
"Untuk itu kedatangan kami kesini tak lain hanya ingin menyuarakan permasalahan yang ada saat ini dibawah rezim Jokowi Amin. Maka kami mengajak kepada kawan-kawan masyarakat umum untuk bergabung bersama kami pada perjuangan ini," tukasnya.
Mahasiswa Aliansi Karawang Memanggil membawa spanduk tuntutan aksi, antara lain #cabut omnibus law dan turunannya #bbm naik rakyat tercekit #tolak RKUHP batalkan sekarang juga #tolak revisi UU Sisdiknas.[Ana]
