KARAWANG - Presiden Jokowi resmi mengumumkan kenaikan harga BBM pada 3 September 2022 lalu. Sejak saat itu gelombang massa silih berganti melakukan unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM tersebut. Aksi bukan hanya menyasar Istana Negara Jakarta, tapi juga Gedung DPR RI tempat wakil rakyat berkumpul.
Tak puas di jantung Ibukota Negara, sekitar Monumen Nasional (Monas). Massa aksi dari buruh, mahasiswa, elemen masyarakat, forum umat Islam juga melakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di kabupaten/kota.
Di Kabupaten Karawang, sejak Minggu lalu, Kantor Bupati Cellicca dan DPRD menjadi sasaran demontrasi mahasiswa, buruh dan elemen Umat Islam Karawang.
Ternyata bukan hanya di pusat-pusat pemerintahan dan kantor dewan yang menjadi tempat menyampaikan aspirasi menolak kenaikan harga BBM.
Pantauan media ini, Selasa (13/09/2022), media sosial juga menjadi ajang menyampaikan curahan hati menolak kebijakan Pemerintah Jokowi menaikkan harga BBM.
Seperti unggahan akun Facebook, Neni Ceban (dapoer abc) menuliskan postingan:
Emak2 ga ada yg
ada yg maux
turun nih, sudah
bahagiakan atau pura2
bahagia???, Ada yg mau
disampaikan kah??
Kontan saja, berbagai komentar menanggapi unggahan Neni Ceban tersebut.
"Pabeulit sama bocil dan jemput
sekolah Mak," komentar Lia Denny.
"Banyak yg pura pura bahagia mak
Cuma satu mau saya mah si joko
turun," tulis Eli Puspitasari.
"Saya pengen harga normal kembali,
jgn kebayakan kartu ono ini bikin
pusing," ingin Siti Maemunah.
"kami mahasiswa udah turun ke jalan," jelas Faisal Alamsyah dalam komentarnya
Sementara akun Cutteh's Imsifa Whydeantara Namisalamina menulis kalimat sindiran yang cukup menohok.
"Dan jgn ada kartu2 joker buat
manjain rakyat dgn sogokan
uang2 Belet dah...yg rakyat
butuhkan ingin ekonomi normal
Ig,,pndidikan trjamin,dan
ksehatan rkyat trjamin kya jmn
SBY ada Jamkesmasnya
Sudah 3point saja deh jgn bnyk2
ntip nya," sindir. Cutteh's Imsifa Whydeantara Namisalamina.
Tak kalah pedas, akun Susi Konaatu menulis keluh kesahnya diserta stiker OH NO!
"Mumet bunda berkoar koar di jln
Ampe mulut dewer berbusa
pemerintah ttp cuek tuh cuek SM
rkytnya yg mnjerit" ksl cm bs kesal
dan kesal
OH NO!" demikian keluh kesah Susi Konaatu.[Ari]