Ketua Kasbi Kabupaten Karawang Rusmita saat berorasi di atas Mokom di halaman kantor Bupati Karawang, Jumat 9 September 2022.(foto:muce) |
KARAWANG - Ratusan massa buruh dari berbagai serikat yang tergabung di Koalisi Buruh Pangkal Perjuangan (KBPP) gelar aksi unjuk rasa tolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di depan Halaman Kantor Bupati Karawang, Jawa Barat, Jumat 9 September 2022.
Massa aksi meminta pada pemerintah untuk menurunkan harga BBM dan menaikkan upah buruh.
Pantauan, sekira pukul 10.20 massa aksi dari berbagai serikat dan mahasiswa mendatangi halaman Kantor Bupati Karawang dengan tertib. Dengan empat mobil komando (mokom) satu persatu tokoh buruh Karawang berorasi.
Ketua Umum FSPEK KASBI Rusmita Gajah Mada (RGM) pada orasinya mengatakan, bahwa hari ini kita kembali turun ke jalan. Karena sesuatu paksaan bahwa rezim penguasa hari ini telah menambah derita kita semuanya.
"BBM dinaikan sampai 30 persen tentu dampaknya ini akan dirasakan oleh kita semua," ucapnya saat orasi.
Sementara lanjut RGM pada orasinya, di sisi lain UMK tahun 2022 sama sekali tidak ada kenaikan. Bahkan di tahun 2023 Kementrian Ketenagakerjaan sudah mengatakan tidak akan ada kenaikan upah juga.
"Apabila kita kaum buruh, mahasiswa, dan rakyat masih duduk manis di rumah maka akan semakin tinggi penghisapan dan penindasan oleh negara," pekiknya.
Maka dari itu lanjut RGM, kami persatuan dari buruh dan mahasiswa hari ini kita mencoba untuk melakukan perjuangan. Menuntut negara untuk mengembalikan hak kami sesuai amanat yang ada di dalam UUD 1945. Bahwa Tanah Air dan segala sumber kekayaan alam yang terkandung di dalamnya itu aset negara, dan untuk kemakmuran rakyat Indonesia.
"Artinya kenaikan BBM cacat. Kenaikan BBM tidak manusiawi. Oleh karena itu hari ini adalah pertama kali, sekaligus pembukaan untuk aksi penolakan BBM ini. Dan kami pastikan apabila rezim Jokowi dan Ma’ruf Amin tidak mau menurunkan BBM, kami semua akan kembali memadati gedung-gedung simbol kekuasaan negara," tandasnya.(muc/red)