 |
| Korlap Massa aksi Abdi Aswadie saat berorasi di depan Gedung DPRD Kalsel, Rabu 7 September 2022.(foto:bal) |
BANJARMASIN - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kalimantan Selatan gelar aksi demonstrasi di depan gedung DPRD Provinsi Kalimantan Selatan.
Gerakan aksi mahasiswa ini mencuat paska pemerintah yang tidak solutif menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) beberapa hari lalu.
Aksi yang diawali di titik pusat kota ini adalah sebagian dari rentetan gerakan yang dilakukan di Kalimantan Selatan, kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat membuat berbagai penolakan bergejolak mulai dari mahasiswa sampai elemen masyarakat.
Hal itu disampaikan Koordinator aksi Abdi Aswadie, di depan Gedung DPRD Kalsel, Rabu 7 September 2022.
Abdi Aswadie mengatakan, HMI hadir karena HMI adalah harapan masyarakat Indonesia. Kami sebagai mahasiswa merasa kebijakan yang timbul sangatlah menyiksa rakyat karena memandang kondisi perekonomian masyarakat yang masih belum stabil, dan berkesinambungan dengan tarif BBM hari ini.
"Semua elemen masyarakat dari kalangan bawah ke atas memerlukan BBM, kami berharap pemerintah hari ini dapat memunculkan nuraninya terhadap jeritan rakyat sehingga menimbulkan kebijakan yg pro rakyat alias solutif," ujarnya.
"Jikalau BBM tidak bisa diturunkan, maka lebih baik Pemerintah yang tidak becus menyelesaikan persoalan ini menyatakan mundur dari jabatannya!," tegasnya.
HMI berharap di momentum yang masih hangat-hangatnya akan hari kemerdekaan, kita semua dapat memaknai dan mengaplikasikan kemerdekaan itu terhadap sesama, apalagi antara pemerintah dengan masyarakat.
"Jangan sampai rakyat hari ini merasa dijajah oleh rezim yang berkuasa di bangsa ini," tandasnya.(bal/red)
