Massa aksi HMI Cabang Karawang saat berdialog dengan perwakilan pemerintah dan DPRD, di halaman kantor Bupati Karawang, Rabu 14 September 2022.(foto:maz) |
KARAWANG, - Hari ulang Tahun Kabupaten Karawang ke -389 dirayakan dengan aksi demonstrasi mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Karawang di halaman Kantor Bupati Jalan Jenderal A.Yani Karawang.
Pada aksi tersebut puluhan Kader HMI menyuarakan menolak kenaikan harga BBM dan mengevaluasi angka kemiskinan di Kabupaten Karawang.
Pantauan di lapangan, aksi tersebut sempat menutup jalan di depan Gedung Pemerintah Kabupaten Karawang. Sehingga lalu lintas terpaksa dialihkan ke arah jalan baru. Peserta aksi satu persatu menyuarakan orasinya menuntut pemerintah membatalkan kenaikan harga BBM.
Ketua Umum HMI Cabang Karawang, Yilmaz Adzan Muhamad mengatakan, bahwa kenaikan harga BBM bersubsidi akan berdampak ke seluruh daerah di Indonesia termasuk berdampak kepada masyarakat Kabupaten Karawang. Pada momentum HUT Karawang ke 389 ini HMI mengajak Pemerintah Daerah dalam hal ini eksekutif dan legislatif bersama-sama untuk menolak kenaikan harga BBM bersubsidi.
"Perekonomian kita belum sepenuhnya pulih imbas dari pandemi covid tapi malah dibebankan dengan kenaikan BBM. Kami meminta Pemerintah Kabupaten Karawang bersama-sama dengan kami menolak kenaikan harga BBM," ungkap Yilmaz dalam orasinya yang menggelegar, Rabu (14/9).
Yilmaz menambahkan bahwa selain permasalahan kenaikan harga BBM bersubsidi, HMI pun menyoroti kenaikan angka kemiskinan di Kabupaten Karawang yang dimana Karawang termasuk dalam Kabupaten yang miskin ekstrim.
"Berdasarkan data BPS Karawang masuk dalam ke lima daerah dengan angka kemiskinan ekstrim di Jawa Barat. Karawang menempati posisi kedua tertinggi dengan jumlah 106.690 jiwa penduduk miskin dari total 466.520 jiwa penduduk miskin di Jawa Barat," urainya.
Masih menurut Yilmaz, maraknya kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak, serta sulitnya masyarakat mendapatkan pekerjaan menjadi kegagalan Pemerintahan Cellica-Aep.
"Permasalahan di daerah kita sendiri aja masih banyak. Banyaknya rangkap jabatan, kekerasan seksual, serta kesejahteraan masyarakat yang belum sejahtera itu harus dicarikan solusinya," sebut Yilmaz.
HMI Cabang Karawang lanjut Yilmaz, meminta pemerintah untuk menemukan solusi agar dapat mensejahterakan masyarakat, dan menyuarakan penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi .
"Karena pemerintah digaji oleh rakyat untuk menemukan solusi, jadi kalau kami rakyat yang menemukan solusi lalu apa gunanya para pejabat pemerintah," tegasnya.
Usai mahasiswa menyuarakan tuntutannya, massa aksi berdialog dengan Pemerintah Kabupaten Karawang dalam hal Ini Wakil Bupati Karawang H. Aep Saepuloh serta perwakilan pimpinan DPRD, Wakil Ketua II Suryana serta anggota dari Fraksi PKS.
Namun dialog yang dilakukan oleh kader HMI dan perwakilan pemerintah serta DPRD tidak menemukan titik temu. Karena massa aksi meminta pimpinan Fraksi di DPRD dari semua partai untuk turut hadir dan membuat video bersama dengan para mahasiswa untuk menolak kenaikan harga BBM .
Namun, karena tidak ada titik temu, Wakil Bupati dan perwakilan DPRD kembali masuk kedalam gedung pemda. Massa aksi melanjutkan kembali melakukan aksinya dan menyatakan mosi tidak percaya kepada DPRD Kabupaten Karawang.
"Kami HMI Cabang Karawang dengan ini menyatakan mosi tidak percaya kepada DPRD Kabupaten Karawang, karena tidak menemui kami dan bersama-sama menolak kenaikan harga BBM," tandasnya.(maz)