Rusuh di Stadion Kanjuruhan Malang, ratusan suporter meninggal dunia, Sabtu 1 Oktober 2022.(foto:JSnews) |
MALANG - Duka mewarnai Dunia sepakbola tanah air. Kasus menyedihkan tertoreh di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, usai laga Liga 1 yang mempertemukan Arema FC dan Persebaya Surabaya.
Kali pertama dalam 23 tahun, tim tuan rumah Arema FC kalah dengan skor 2-3. Penonton yang berhamburan memasuki lapangan, menjadi pemicu kerusuhan yang menewaskan 127 orang, termasuk anggota polisi.
Akan tetapi korban kerusuhan itu terus bertambah. Berdasarkan data Polres Malang, jumlah korban meninggal dunia menjadi 129 orang.
Kasi Humas Polres Malang, IPTU Ahmad Taufik mengatakan, ratusan korban meninggal dunia tersebut terdiri atas 127 orang Aremania sedangkan dua lainnya dari kepolisian.
"Ada tambahan dua itu suami istri dari Blitar. Jenazahnya langsung dibawa ke Blitar jadi datanya baru diterima pagi ini," ujar Taufik di Mapolres Malang, Ahad (2/10) pagi, sebagaimana dilansir Republika.
Ada pun mengenai informasi detail korban, Taufik mengaku belum menerimanya. Dengan kata lain, pihaknya belum bisa mengungkapkan informasi nama dan usia para korban.
Sebelumnya, pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya telah menimbulkan duka mendalam bagi para korban terutama Aremania. Kekalahan Arema PC di Stadion Kanjuruhan menyulut suporter turun ke lapangan sehingga menimbulkan kerusuhan dan memakan banyak korban.
Pada data awal dilaporkan ada 127 orang meninggal dunia akibat kerusuhan tersebut pada Ahad (2/10) dini hari. Jumlah tersebut terdiri atas 125 orang Aremania dan dua orang dari kepolisian. Selain itu, juga dilaporkan ada 13 kendaraan rusak yang terdiri atas mobil kendaraan milik Polri dan milik pribadi.(sumber Republika)