 |
| PT PLN UIP Kalbagtim saat memberikan pengarahan pada warga terkait penyelesaian pembebasan lahan di Desa Bangkalan Dayak, Kelumpang Barat.(foto:ist) |
KOTABARU - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP Kalbagtim) kembali kejar penyelesaian pembebasan lahan terhadap 18 masyarakat Desa Bangkalan Dayak Kecamatan Kelumpang Barat, Kabupaten Kotabaru Kalsel.
Pembangunan jalur SUTT 150 kV jalur Tarjun - Sungai Durian melewati Desa Bangkalan Dayak, yang hingga saat ini masih ada masyarakat yang belum menyelesaikan administrasi pembebasan lahan.
Seperti yang disampaikan Alfian Noor, Staf PT. PLN UPP 4 Kalbagtim masih ada sebanyak 18 masyarakat di Desa Bangkalan Dayak Kecamatan Kelumpang Barat Kabupaten Kotabaru yang belum menyerahkan dokumen legalitas kepemilikan lahan dan data nomor rekening bank.
"Ada 18 masyarakat yang belum selesaikan administrasi, kita terus kejar," ucapnya.
Penyerahan dokumen legalitas tersebut penting sebagai acuan pembebasan lahan yang nantinya melalui Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP).
"Proses pembebasan lahan perlu adanya dokumen legalitas yang kemudian nanti disandingkan dengan data KJPP, baru kami bisa bayarkan kompensasi," terangnya.
Selain itu, PT. PLN juga perlu memastikan legalitas kepemilikan lahan dalam rangka mencegah terjadinya permasalahan klaim di kemudian hari.
"Kalau kepemilikannya tidak jelas, nanti ada potensi klaim di masa akan datang, itu yang kita hindari," tegasnya.
Terakhir, dalam rangka menyukseskan pembangunan Proyek Strategis Nasional bidang kelistrikan sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo, khususnya untuk jalur SUTT 150 kV Tarjun - Sungai Durian, tentunya sangat memerlukan dukungan dari Perangkat Desa dan warga setempat.
"Sesuai instruksi pak Jokowi, kami mohon dukungan dari Perangkat Desa dan juga warga setempat, sehingga proses pembangunan PSN kelistrikan yang melewati Desa Bangkalan Dayak ini segera rampung," pungkas Alfian.(Rag02)
