Anggota Komisi VI DPR RI Dr. Rieke Diah Pitaloka setelah melakukan sosialisasi pembangunan IKN. |
BEKASI - Perusahaan BUMN Waskita Karya bersama dengan Komisi VI DPR RI menggelar sosialisasi pembangunan IKN dengan tema 'BUMN Karya Memberikan Kontribusi Terhadap Pembangunan IKN di Gor Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi Sabtu (21/012023).
Anggota Komisi VI DPR RI Dr. Rieke Diah Pitaloka M.Hum hadir pada kegiatan tersebut. Ambu sapaan akrab anggota Komisi VI memberikan sambutan dengan mengucapkan terima kasih kepada Kementerian BUMN yang telah mensuport kegiatan sosialisasi ini tersebut.
Selain itu kata Ambu menambahkan, bahwa Kabupaten Bekasi merupakan zona industri terbesar di Indonesia.
"Krisis ekonomi yang pernah dialami Indonesia membuat indonesia hampir lumpuh total. Tahun 2023 diramalkan akan ada inflasi yang cukup besar di Indonesia. Sebagaimana yang pernah kita lewati karena rakyat Indonesia terbentur, terbentur, terbentur dan pada akhirnya akan terbentuk," kata Ambu.
Ambu juga mengatakan, masyarakat Kabupaten Bekasi bekerja dan berkolaborasi untuk menambah perekonomian mereka, sekaligus juga menambah perekonomian Indonesia.
Perlu diketahui, PT Waskita Karya berdiri pada tahun 1961 melalui proses nasionalisasi perusahaan asing yang pada mulanya bernama Volker Aannemings Maatschapij N.V. Waskita Karya mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (IPO) pada bulan Desember 2012 dengan menerbitkan saham baru sebesar Rp1,2 triliun.
Pada Juni 2015, Waskita Karya menyelesaikan aksi korporasi dengan menerbitkan saham baru (Right issue) dengan total nilai Rp5,3 triliun.
Salah satu anak perusahaan Waskita Karya, yaitu PT. Waskita Beton Precast Tbk., mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia melalui IPO pada tanggal 20 September 2016 sebesar Rp5,2 triliun dan pada Desember 2021 sampai dengan Januari 2022, Waskita Karya menyelesaikan aksi korporasi dengan menerbitkan saham baru (Right Issue) dengan total Rp9,44 triliun.
Peran PT. Waskita Karya dalam membangun IKN, antara lain Gedung Sekretariat Presiden dan memenangkan 2 tender proyek jalan yaitu proyek jalan tol IKN Segmen Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang dan pembangunan jalan kerja atau logistic IKN (KIPP) Paket Pembangunan Lingkar Sepaku Segmen 4.
Munculnya pandemi yang datang pada tahun 2020 menyebabkan realisasi proyek-proyek yang sudah direncanakan tidak berjalan sesuai harapan. Kondisi ini mengharuskan jajaran manajemen Waskita Karya membuat program penyehatan keuangan yang terdiri dari 8 stream. Salah satunya adalah membuat transformasi bisnis dengan digitalisasi sebagai salah satu pilar transformasi.
Dengan adanya transformasi digital tersebut Waskita Karya memiliki aplikasi yang berkembang secara pesat seperti ERP dan dua aplikasi untuk line of bussines. Sejauh ini digitalisasi yang dilakukan oleh Waskita Karya sudah mencapai 26 aplikasi.(Jar)