Aksi mahasiswa dan pelajar di Pemkab Pinrang menuntut masuknya aliran listrik ke Kampung Peppangang Desa Rajang, Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang, Rabu 31 Mei 2023.(foto:abd) |
PINRANG - Aksi unjuk rasa kembali digelar di Kabupaten Pinrang, kali ini Ikatan Pelajar Mahasiswa Pattinjo (IPMP) menggelar aksi menuntut pemerataan pembangunan di Kabupaten Pinrang Sulsel, Rabu 31 Mei 2023.
Massa aksi pelajar dan mahasiswa tersebut mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pinrang agar secepatnya aliran listrik bisa masuk ke Kampung Peppangang, Desa Rajang, Kecamatan Lembang.
Jenderal Lapangan (Jendlap) Ikatan Pelajar Mahasiswa Pattinjo, Andi Conet mengatakan, belum masuknya aliran listrik di Kampung Peppangang terdampak buruk pada masyarakat.
"Sekitar 70 KK belum menikmati listrik, seperti fasilitas umum, di antara masjid dan sekolah. Belum lagi terhadap pelajar yang sulit berkonsentrasi untuk belajar pada malam hari," ujar Andi Conet kepada beritapembaruan.id.
Selain itu kata Andi Conet, belum masuknya aliran listrik di Kampung Peppangang, Desa Rajang, Kecamatan Lembang, ini dinilai tidak relevan, terlebih sejak Tahun 2019 janji akan masuknya aliran listrik di Kampung Peppangang telah diterima oleh masyarakat.
Sehingga lanjutnya, dengan jangka waktu lebih dari 3 tahun menimbulkan keresahan bagi masyarakat Kampung Peppangang, padahal ada Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bakaru yang telah menyalurkan aliran listrik pada 3 provinsi, di antaranya Provinsi Sulsel, Sultra dan Sulbar.
"Kami menilai, tak ada perhatian dari pemerintah. Pemerintah menjanjikan listrik masuk Kampung Pappangang hanya janji belaka. Sampai saat ini tidak terealisasi," tuturnya.
Padahal masih menurut Andi Conet, bahwa terdapat PLTA Bakaru yang menjadi salah satu pembangkit listrik, bisa menyalurkan aliran listrik dengan jumlah besar.
"Bahkan mampu mencakup pada tiga wilayah," tegasnya.
Lebih lanjut Andi Conet mengatakan, masyarakat Kampung Peppangang maupun dari Elemen Ikatan Mahasiswa Pattinjo yang telah beberapa kali mempertanyakan masuknya aliran listrik di kampungnya.
"Kami hingga saat ini hanya dibekali dengan sebuah turbin air pembangkit listrik, dan hanya menggunakan Petromaks sebagai sarana penerangan," sebut Andi.
Kami kata Andi Conet, sebelumnya telah melakukan audisensi dengan pihak PLN Unit Pelayanan 2. Namun hingga saat ini belum terdapat kejelasan dari pihak PLN.
Kesulitan yang dialami kami sebagai masyarakat lanjut Andi, meski dibekali turbin air pembangkit listrik, namun listrik yang teraliri hanya berlangsung ketika malam hari.
"Apalagi kalau turbin tersebut mengalami perbaikan serta kurangnya daya listrik yang dihasilkan. Kami (warga) hanya menggunakan petromaks sebagai sarana penerangan," tukasnya.
Sementara itu Ketua DPRD Kabupaten Pinrang H. Muhtadin bersama Ketua Komisi II Andi Pallawagau Kerrang, Ketua Komisi III H. Usman Bengawan dan anggota lainya menerima audiensi peserta aksi tersebut.
"Kami akan menfasilitasi tuntutan dari saudara kami terkait belum adanya aliran listrik masuk di Kampung Peppangang. Sehingga kami berupaya untuk memanggil pihak terkait, kami berharap polemik ini dapat terselesaikan," ujar H. Muhtadin.
Saat audiensi tersebut, hadir juga dari PLN yang diwakili oleh manejer PLN UP 3. Menurutnya, bahwa kendala perizinan yang menyebabkan PLN hingga saat ini aliran listrik belum masuk ke Kampung Peppangang. Dan pihaknya berjanji akan secepatnya menyelesaikan polemik maupun mengupayakan agar pembangunan sarana aliran listrik dapat segera direalisasikan.
Selanjutnya pada aksi unjuk rasa tersebut, ditandai dengan momentum penanda tanganan Surat Kesepakatan Bersama, yang ditanda tangani oleh masyarakat Kampung Peppangang, Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Pattinjo, DPRD Kabupaten Pinrang serta instansi terkait.(abd)