Penderita penyakit aneh Al Amin saat terbaring di Rumah Sakit Kota Cirebon.(foto:ist) |
KOTA CIREBON - Warga Kelurahan Kasepuhan Kota Cirebon Al Amin mengalami sakit diabet insipidus sejak berumur usia 9 tahun. Sejak usia belia Al Amin harus mengalami sakit layaknya orang tua.
Putra pasangan Sutaryono dan Sri Wahyuni ini sudah sejak kecil keluar masuk Rumah Sakit di Cirebon. Rasa sakit tentu sudah menjadi bagian kehidupannya sejak kecil. Bahkan dengan sakit tersebut Al Amin harus minum air putih minimal 10 liter agar kondisi tubuh tetap stabil.
"Jika kurang dari 10 liter maka tubuh akan lemes dan merasakan sakit hingga akhirnya tidak sadarkan diri," ungkap Al Amin yang saat ini sudah memasuki usia 18 tahun di rumahnya, Jumat 2 Juni 2023.
Al Amin tentunya sudah menjalani berbagai pengobatan dan terapi agar kondisi tubuhnya tetap stabil.
Namun kondisinya semakin memburuk hingga akhirnya harus dirujuk ke RS DR Cipto Mangunkusumo dan RS PON. Setiap dua minggu sekali Al Amin harus menjalani pengobatan dan pemulihan di Jakarta.
Sebelumnya Al Amin juga menjalani pengobatan sekitar dua tahun di RS Hasan Sadikin Bandung.
"Saya semangat ingin sembuh," ujar Al Amin.
Selama ini sudah hampir lima tahun Al Amin bolak balik Cirebon ke Jakarta agar kesehatan tetap terjaga.
Al Amin sudah merasakan adanya kondisi yang berangsur membaik ketika menjalani perawatan di dua RS milik pemerintah tersebut. Ternyata sakit yang diderita akibat adanya tumor di bagian dahi sehingga menekan urat syarafnya.
Akibat sarafnya tertekan dia mengalami sakit diabet insipidus seperti layaknya sakit diabetes.
"Selama ini seluruh biaya RS ditanggung BPJS Kesehatan," kata Al Amin.
Berdasarkan instruksi dokter, Al Amin harus menjalani penyinaran Gamma Knife Surgery. Namun alangkah terkejut ketika keluarga harus membayar biaya penyinaran mencapai Rp155 juta.
"Tentu dengan kondisi sekarang sangat sulit bagi keluarga mengumpulkan uang sebegitu banyak, " ucapnya.
Pihaknya, lanjut Al Amin tentunya mengharapkan agar penyinaran Gamma Knife Surgery dapat ditanggung BPJS sehingga dirinya segera mendapat pengobatan.
Al Amin memiliki keyakinan dan semangat sehingga sembuh dari penyakit yang menggerogoti sejak kecil.
"Kami sudah semampu melakukan pengobatan tapi saat ini harus menghadapi kenyataan harus menyediakan biaya sangat besar. Selama ini sih, kami menggunakan BPJS tapi ternyata penyinaran Gamma tidak masuk pembiayaan (BPJS red.), " ujar kedua orangtuanya.(*)