Kesbangpol Kabupaten Tapin saat menggelar acara sosialisasi deteksi dini di Pendopo Kecamatan Tapin Selatan, Senin 24 Juli 2023.(foto:ist) |
RANTAU - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Pemerintah Kabupaten Tapin Provinsi Kalimantan Selatan menggelar sosialisasi deteksi dini di Pendopo Kecamatan Tapin Selatan, Senin (24/7/2023).
Hadir sekaligus membuka kegiatan sosialisasi tersebut, Kepala Badan Kesbangpol Tapin Hj Aulia Ulfah, S.E., M.M., Camat Tapin Selatan, Perwakilan Koramil 03/Tapsel, Polsek Tapin Selatan, Lurah dan Kepala Desa se -Kecamatan Tapin Selatan, Kepala KUA Tapin Selatan, Ketua FKDM Tapin H Misran beserta jajaran pengurus FKDM Kecamatan Tapsel, Tokoh masyarakat serta narasumber dari Badan Intelijen Negara Daerah (BINDa) Kalsel.
Kepala Badan Kesbangpol Tapin Hj Aulia Ulfah, pada sambutannya menyampaikan, sosialisasi deteksi dini ini sebagai wujud upaya untuk mengamankan dan menjaga kondusivitas di wilayah.
Dikatakan Kepala Badan Kesbangpol, sekecil apapun masalah yang terjadi, terutama yang berpotensi dapat menimbulkan konflik harus diwaspadai dan disikapi bersama.
"Salah satu upaya lainnya untuk upaya deteksi dini, saat ini Badan Kesbangpol tapin sudah membentuk FKDM dari mulai tingkat kabupaten, kecamatan hingga kelurahan," ungkapnya.
Meski saat ini kata Hj Aulia Ulfah, secara umum Kecamatan Tapin Selatan aman, damai dan cenderung kondusif, namun menghadapi pemilu serentak tahun 2023 yang tahapannya sedang berlangsung, semua pihak harus tetap waspada.
"Apabila masyarakat menemukan adanya indikasi terjadi permasalahan terutama bisa menimbulkan konflik di masyarakat agar segera melaporkannya ke pihak berwenang, salah satunya FKDM," pintanya.
Sementara Narasumber dari BINDa Kalsel pada paparan materinya mengutarakan, pelaksanaan Pemilu tahun 2024 mendatang merupakan yang kelima kalinya paska reformasi 1999 silam.
Dikatakannya setiap menjelang perhelatan Pemilu digelar, potensi kerawanan itu pasti ada meski faktor penyebabnya setiap era tidak sama. Namun setiap gelarannya bisa berlangsung kondusif, lancar, aman dan damai khususnya di Tapin.
"Kondusifnya Pemilu ini bukan semata - mata terjadi begitu saja atau bukan berarti tidak ada masalah. Namun karena diciptakan dari upaya beberapa elemen penegak hukum di antaranya TNI,Polri, Kejaksaan dan lainnya untuk tetap menjaga keamanan," ujarnya.
Potensi kerawanan saat ini paska reformasi kondisinya berbeda dengan Pemilu 25 - 30 tahun silam, dimana sekarang perkembangan teknologi di antaranya medsos yang dengan mudah bisa diakses oleh siapa saja sehingga informasi sangat cepat menyebar.
"Kalau berita melalui media elektronik, cetak, radio dan media online, informasinya masih bisa terkontrol karena ada peraturan perundangan yang berlaku. Namun jika medsos dipergunakan oleh oknum tidak bertanggung jawab ini sulit melakukan pengawasannya," jelasnya.
Kerawanan pada Pemilu lainnya yang berpotensi terjadi dan perlu diwaspadai yakni terkait politisasi isu sara, netralitas, polarisasi dan penyesatan informasi diantaranya berita hoax melalui media sosial.
Senada Ketua FKDM Tapin H Misran mengatakan, menghadapi pemilu serentak 2024 yang beberapa tahapannya sedang berjalan ini pihaknya menekankan kepada seluruh jajaran pengurus FKDM semua tingkatan untuk lebih peka terhadap setiap informasi yang berkembang di masyarakat.
"Harus lebih peka (sensitif) terhadap setiap informasi yang berkembang di masyarakat dan berpotensi atau ada gejala bisa menimbulkan konflik," ujarnya.
Dikatakannya, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kabupaten Tapin siap menampung dan menjaring informasi atau aduan dari masyarakat dan anggotanya standby 24 jam untuk selanjutnya dikoordinasikan ke instansi berwenang.
H Misran menambahkan, saat ini karena perkembangan teknologi perkembangan politik agak sedikit berubah, menjamurnya media sosial yang disalahgunakan karena sulit diawasi dapat mengganggu kondusivitas dan rentan membuat kegaduhan di masyarakat.(ron)