Ketua DPC FSPLEM SPSI Karawang Abas Purnama (baju biru) saat aksi long march Karawang- Bekasi, Rabu 9 Agustus 2023.(foto:ist) |
Karawang - Aliansi Aksi Sejuta Buruh (AASB) akan menggelar aksi ultra damai di Istana Negara Jakarta, Kamis (10/08/2023). AASB akan dibanjiri buruh dari Jawa Barat, Banten, dan Jakarta dengan berkonvoi menggunakan sepeda motor.
Terkait hal ini, Ketua DPC FSP LEM SPSI Kabupaten Karawang, Abas Purnama, SE, kepada media ini mengatakan bahwa serikat buruh dari Jawa Barat terbagi dua wilayah yaitu untuk Bandung Raya, Purwasuka (Purwakarta, Subang, Karawang) dengan Bekasi.
"Untuk Karawang ada LEM SPSI, FSPEK KASBI, RTMM SPSI, PPMI dan FBK (Forum Buruh Karawang). Hasil teklap, FSPEK KASBI dan RTMM SPSI menggunakan bis. Sedangkan untuk LEM SPSI, PPMI dan FBK akan menggunakan kendaraan roda dua," terangnya.
Dijelaskan juga, untuk buruh Jawa Barat meliputi wilayah Bandung Raya kemudian Purwakarta, Subang dan Karawang akan bergabung dan mulai start di Karawang tepatnya di depan Masjid Al Jihad sekira pukul 08.30 09.00 WIB.
"Kemudian kita akan konvoi menuju Bekasi dan dilanjut menuju ke Halim, Jalan Kalimalang kemudian ketemu massa buruh dari Depok, Bogor, Cianjur dan Sukabumi ada juga Semanggi," ungkap Abas Purnama.
Abas juga menegaskan bahwa dari Jawa Barat ada sekitar 50 ribu motor. Sedangkan targetnya untuk keseluruhan itu adalah satu juta buruh yang bergabung di Jakarta. Adapun tema yang diusung adalah menuntut pemerintah menerbitkan Perppu dan mencabut Undang-Undang Cipta Kerja Nomor 6 Tahun 2023, Undang-Undang tentang kesehatan, pengembangan dan penguatan sektor keuangan, juga tentang jaminan sosial.
"Besok pagi rencananya kita akan keliling-keliling kawasan dulu. Setelah dari kawasan baru menuju ke Jakarta. Untuk daerah Bandung Raya, rencananya akan pergi malam ini. Jadi nanti mereka akan nginap di Karawang (di kantor LEM SPSI)," tandasnya lagi.
Masih kata Abas, yang jelas dari Karawang kita minta sebanyak-banyaknya karena adalah untuk hidup mati kita, untuk anak cucu kita, jadi jelas-jelas Undang-Undang Cipta Kerja ini adalah undang-undang yang merugikan kita.
"Jadi target kita dengan tema serbu Jakarta itu benar-benar terlaksana. Kita pastikan besok untuk Jakarta itu benar-benar lumpuh dari berbagai sisi diserang, baik dari utara, dari selatan dan timur, dari barat, dari tengah, semua akan serang. Kita targetkan untuk satu juta buruh dengan 40 aliansi di kita dan juga aliansi yang Gebrak, kita memastikan bahwa (Jakarta) akan lumpuh," tegasnya lagi.
"Bahwa Undang-Undang Omnibus Law dicabut, dan kita akan bertahan sampai undang-undang tersebut dicabut oleh pemerintah dalam hal ini Presiden Jokowi," pungkas Abas Purnama, S.E., Ketua DPC FSP LEM SPSI Kabupaten Karawang.[Ari]