 |
| Salah satu kejadian lokasi karhutla di Kabupaten Tapin yang pelakunya masih diselidiki Polres Tapin Kalsel beberapa waktu lalu (foto: dok BPBD) |
RANTAU - Kepolisian Resor (Polres) Tapin Polda Kalsel sedang melakukan penyelidikan terhadap 34 dari 99 titik kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di Kabupaten Tapin sejak 1 Juni hingga 28 September 2023.
Dalam laporan yang diterima dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tapin, luas lahan yang terdampak Karhutla di Tapin mencapai 273,13 hektare, dengan 99 titik api terdeteksi selama musim kemarau tahun ini.
Kasat Reskrim Polres Tapin, AKP Haris Wicaksono, menjelaskan bahwa pihaknya telah menandai setiap lokasi yang sedang diselidiki dengan garis polisi, Sabtu (30/9/2023).
AKP Haris menyatakan bahwa hingga pekan ketiga bulan September 2023, ada total 34 kasus Karhutla yang sedang dalam proses penyelidikan.
"Namun, penyidik menghadapi kendala, seperti minimnya informasi, saksi, dan barang bukti," ujarnya.
Ketika ditanya tentang penyebab meningkatnya kasus Karhutla di Tapin, Haris menyatakan bahwa penyebabnya bisa bersifat alamiah atau human error (kesalahan manusia) dan menyarankan untuk menghubungi Dinas Lingkungan Hidup untuk informasi lebih lanjut.
Polres Tapin telah berhasil mengungkap dua kasus Karhutla hingga September 2023.
"Dua tersangka, S (43) dan I (41), ditetapkan sebagai tersangka karena membakar lahan untuk pertanian. Mereka dijerat dengan pasal 187 ayat (1) KUHPidana yang berpotensi hukuman maksimal 12 tahun penjara," sebutnya.(ron).
