Pj. Bupati Tapin H.Muhammad Syarifuddin saat menerima penghargaan dari Wapres RI KH Ma'ruf Amin di istana Wapres beberapa waktu.(foto:ist) |
RANTAU - Penjabat Bupati Tapin, Kalsel, Muhammad Syarifuddin mengaku bangga dan senang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapin mendapat penghargaan dari Kemenkes RI sebagai pemerintah daerah terbaik dalam pelaksanaan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk atasi stunting.
Dikatakannya, penghargaan yang berhasil diraihnya itu tidak serta merta datang begitu saja, akan tetapi merupakan buah dari kerja keras dan komitmen nyata pemerintah daerah dalam upaya penanganan stunting di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.
Salah satu bukti nyata atas keberhasilan upayanya itu antara lain,Pemerintah Kabupaten Tapin berhasil menurunkan kasus pravelansi stunting dengan signifikan yakni dari 33,5 persen (2022) turun menjadi 14,5 persen (2023).
Pj. Bupati menjelaskan, PMT sebagai upaya untuk penanganan kasus stunting di Kabupaten Tapin ini telah dilaksanakan sejak tahun 2022 lalu, dan terbukti efektif hingga mampu menurunkan kasus stunting sampai 19 persen.
"Pemberian makanan tambahan sendiri saat ini masih berlanjut,dan diberikan secara menyeluruh baik terhadap anak stunting maupun anak resiko stunting," ujarnya, Senin (9/10/2023).
Dijelaskannya, pemberian makanan tambahan untuk atasi stunting ini pemberiannya difokuskan pada ibu menyusui, balita, anak yang memiliki gejala maupun anak resiko stunting.
Sementara, Sekretaris Daerah (Sekda) Tapin H. Sufiansyah mengutarakan, untuk penanganan stunting di Kabupaten Tapin tahun ini, pemerintah daerah telah menganggarkan dana melalui APBD tahun 2023 sebesar Rp60 miliar.
Dengan harapan kata H. Sufiansyah, dianggarkannya dana APBD sebesar ini bisa menurunkan kasus stunting di tapin sesuai target nasional.
Diakuinya, penanganan kasus stunting seperti saat ini, melalui program masing - masing SOPD, sudah cukup optimal akan tetapi perlu ditingkatkan lagi.
"Kita (Pemkab Tapin) menargetkan pada tahun 2024 nanti, kasus pravelansi stunting di Kabupaten Tapin angkanya di bawah 10 persen dan untuk mencapai target itu perlu dukungan semua pihak," tandasnya.(ron)