Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Amir Uskara.(foto: ist) |
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Amir Uskara, memberikan peringatan kepada Pemerintah Indonesia dan Bank Indonesia untuk melakukan antisipasi guna menghadapi potensi pelemahan rupiah akibat perubahan tajam dalam tren pasar global.
Amir Uskara menekankan pentingnya penyesuaian kebijakan fiskal dan moneter sebagai langkah yang perlu diambil dalam situasi ini.
Menurut Amir, pelemahan rupiah tidak hanya berkaitan dengan faktor domestik, melainkan juga dipengaruhi oleh faktor global. Situasi ini berkaitan dengan konflik yang berdampak pada negara-negara pasar merger, yang mengalami aliran keluar dana ke Amerika, sehingga Amerika meningkatkan suku bunga.
"Informasi yang diterima, rupiah telah mengalami pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada awal November, mendekati level Rp16.000. Meskipun The Fed telah memutuskan untuk menahan suku bunga pada pertemuan September lalu, bank sentral AS memberi sinyal untuk kenaikan suku bunga pada tahun ini," ujar Amir dalam rilisnya, 7 November 2023.
Selain itu, kata Amir, penurunan PMI Manufaktur China pada bulan Oktober dan kebijakan suku bunga negatif Bank of Japan juga berkontribusi terhadap dinamika global yang mempengaruhi pelemahan mata uang.
Amir Uskara menyampaikan bahwa rupiah masih relatif kuat dibandingkan dengan mata uang negara-negara lain yang mengalami pelemahan.
"Kami berharap adanya kerja sama dan kolaborasi antara pemerintah yang mengatur kebijakan fiskal dengan Bank Indonesia yang mengatur kebijakan moneter dapat menjaga stabilitas rupiah," pungkasnya.(**)