Direktur Utama Bank Sampah Latanza Iis Sugianti di Lokasi TPA Jalupang Kotabaru, Karawang, Selasa 31 Oktober 2023 malam (foto: bdg) |
KARAWANG - Dampak dari kebakaran TPA Jalupang pada Sabtu (28/10/2023) lalu, puluhan armada pengangkut sampah, terjebak antrean panjang untuk membongkar muatannya di lokasi TPA Jalupang, Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Selasa 31 Oktober 2024 malam.
Salah seorang sopir pengangkut sampah, Yogi, menceritakan bahwa ia telah mengantre dari jam sebelas siang hingga jam tujuh sore tanpa bisa membongkar muatannya.
"Kendalanya adalah asap tebal yang menyelimuti area TPA, sehingga armada kami tidak dapat masuk ke area pembongkaran," ujar Yogi kepada beritapembaruan.id, Selasa 31 Oktober 2023 malam.
Untuk menghilangkan kejenuhan selama menunggu, Yogi dan beberapa sopir lainnya akhirnya memutuskan untuk beristirahat dan tidur di armada mereka.
"Kami memprediksi, bahwa kami mungkin hanya bisa mulai membongkar muatan pada malam hari setelah asap berkurang," tambahnya.
Yogi berharap agar hujan turun segera untuk membantu memadamkan api dan memungkinkan mereka untuk kembali beraktivitas seperti biasa.
Di tengah situasi ini, banyak harapan ditujukan kepada pemerintah untuk menemukan solusi yang tepat guna agar para sopir pengangkut sampah tidak harus mengalami antrean yang panjang seperti ini.
Direktur Utama Bank Sampah Latanza, Iis Sugianti yang akrab disapa Jois, mengatakan, meskipun kondisi di TPA Jalupang sudah berangsur membaik, asap masih tetap ada.
Jois menyatakan bahwa mereka telah mencari solusi untuk mengatasi situasi antrean puluhan armada yang membawa ratusan ton sampah.
Jois juga caleg dari dari Partai Ummat menginformasikan bahwa tim dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Dinas Lingkungan Hidup bekerja sama untuk memadamkan api.
Selain itu, mereka juga telah mencari tempat yang dianggap layak dan tidak akan berdampak buruk pada masyarakat untuk pengelolaan sementara sampah, mengingat pemukiman warga di sekitar TPA yang semakin padat.
"Upaya terus dilakukan untuk mengatasi masalah ini dan memastikan bahwa limbah di wilayah tersebut dapat dikelola dengan baik tanpa mengganggu aktivitas harian warga," pungkas Jois.(bdg)