 |
| Didin Mujahidin.(foto: ist) |
KARAWANG - Alun-alun Karawang yang baru diresmikan pada Jumat (3/11/2023) lalu kini kondisinya memprihatinkan. Hal ini mendapat sorotan dari salah seorang pemerhati kebijakan publik dan pemerintahan, Didin Mujahidin.
Didin mengatakan, proyek renovasi alun-alun yang bersumber dari anggaran Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat, disinyalir belum rampung seratus persen, namun terburu-buru untuk diresmikan.
"Dengan menelan anggaran sebesar Rp19 miliar, saya melihat kondisi alun-alun sangat memprihatinkan, terlihat kumuh, kotor dan adanya kerusakan di beberapa fasilitas, sangat tidak aman dan nyaman untuk para pengunjung," ungkap Didin saat mengunjungi Alun-alun Karawang pada Selasa (13/11/2023).
Didin menduga proyek renovasi alun-alun ini tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB), salah satunya dalam RAB tercantum ada gerobak-gerobak untuk pedagang, namun kenyataannya tidak ada.
"Kami turut memantau dalam proses tender proyek alun-alun Karawang, di sini kami melihat pembangunan Alun-alun Karawang masih banyak kekurangan," ucap Didin.
Didin mendesak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk segera memeriksa proyek renovasi Alun-alun Karawang. Ia juga meminta Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Perumahan dan Permukiman untuk meninjau ke lokasi, dan memerintahkan pihak pelaksana proyek untuk segera memperbaikinya.
"Mulai dari perbaikan rumput sintetisnya, membersihkan lantai dan dindingnya, jangan sampai bangunan baru sudah terlihat kumuh," pungkas Didin.(bdg)
